Jakarta, CNN Indonesia -- Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri (
Kemendagri) Hadi Prabowo menyebut ide calon wakil presiden nomor urut 02
Sandiaga Uno dalam
debat cawapres soal identitas tunggal dengan cukup satu kartu bukan barang baru.
Hadi mengatakan sejak beralih ke e-KTP, sistem identitas penduduk di Indonesia sudah diarahkan ke identitas tunggal atau
single identity number.
"Ya itu kan usulan, sebenarnya e-KTP ke arah sana. Tanpa disampaikan tadi malam sebenarnya sudah jalan," kata Hadi saat ditemui di Kantor Kemendagri, Jakarta, Senin (18/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menambahkan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil Kemendagri dalam beberapa tahun terakhir menjalin kerja sama dengan beberapa kementerian dan lembaga untuk mewujudkan identitas tunggal.
Hadi menyebut e-KTP sedang diarahkan untuk bisa digunakan untuk layanan kesehatan, pendidikan, perbankan, dan lainnya.
"Kita sudah mendorong, sekarang kan sudah ada 1.669 baik dari lembaga pemerintah maupun swasta yang bekerja sama dengan Dukcapil," ujarnya.
Dia mengakui saat ini e-KTP belum paripurna. Sehingga masih ada beberapa kartu untuk pelayanan masyarakat.
Hadi mengklaim Kemendagri sebenarnya sudah menyiapkan semua keperluan. Namun belum semua kementerian dan lembaga siap menerima konsep identitas tunggal.
"Belum, karena kesiapan dari kementerian dan lembaga masing-masing. Kalau aplikasinya siap dikembangkan, Dukcapil sudah membuat wadahnya," ucapnya.
Sebelumnya, dalam debat cawapres, Minggu (16/3) malam, Sandiaga Uno menyindir program-program berbasis kartu Jokowi-Ma'ruf.
Dalam pernyataan penutup, Sandi meminta pendukungnya mengeluarkan e-KTP. Lalu ia menegaskan tak perlu banyak kartu guna mewujudkan pelayanan prima untuk masyarakat.
"Mari kita ambil dompet masing-masing, keluarkan kartu yang sudah dimiliki yaitu kartu tanda penduduk. Ini super canggih, sudah memiliki chip," kata Sandi sembari mengacungkan KTP.
"Dengan big data semua fasilitas layanan baik tenaga kerja, kesehatan, semua hanya membutuhkan KTP ini yang menjadi kartu kami," ucap mbuh dia.
(dhf/osc)