Dua Warga Sipil Tertembak Oknum Anggota Brimob

shr | CNN Indonesia
Selasa, 19 Mar 2019 03:53 WIB
Warga sipil menjadi korban penembakan oknum aparat di Desa Kawasi, Kecamatan Obi, Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara.
Ilustrasi. (Skitterphoto/Pixabay
Jakarta, CNN Indonesia -- Warga sipil menjadi korban penembakan oknum aparat. Peristiwa tersebut terjadi di Desa Kawasi, Kecamatan Obi, Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara. Penembakan yang diduga dilakukan empat oknum polisi mengakibatkan dua warga terluka dan harus mendapat perawatan intensif.

Informasi yang dihimpun CNNIndonesia.com, penembakan tersebut terjadi Sabtu (16/3) dini hari usai pesta joget yang diselenggarakan warga desa. Saat pesta, sempat terjadi cekcok antarpemuda yang telah dipengaruhi minuman keras.

Menurut saksi mata Joesnan Lessy, pesta kemudian dibubarkan lantaran cekcok tersebut. Tak lama setelahnya, empat anggota Brimob berseragam dan bersenjata lengkap mendatangi rumah Joesnan.
Keempatnya merupakan anggota Polda Maluku Utara yang tengah melakukan pengamanan objek vital di perusahaan tambang nikel PT Megah Surya Pertiwi (MSP) yang terletak di Desa Kawasi. Saat berbincang dengan Joesnan dan keluarganya, entah mengapa salah satu oknum Brimob mencekik leher Joesnan. Anggota keluarga lain pun langsung melerai.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat itulah oknum polisi mengokang senjata lalu melakukan penembakan ke arah warga yang langsung lari berhamburan. Usai tembakan menyalak beberapa kali, dua saudara perempuan Joesnan menjerit. Rupanya keduanya terkena tembakan. Mince Nanlessy (31) tertembak senjata tajam di lututnya, sementara Asian Nanlessy (18) terluka di kedua kaki akibat percikan peluru.

Komandan Satuan Brimob Polda Malut Kombes (Pol) Budi Satrijo dalam konferensi pers Senin (18/3) membenarkan adanya insiden tersebut. Menurutnya, keempat anggota tersebut, yakni Brigpol WS, Brigpol A, Briptu F dan Bharatu M telah ditarik dari lokasi tugasnya. Keempatnya saat ini tengah menjalani pemeriksaan oleh Propam di Polres Halmahera Selatan. "Kami juga telah menerjunkan tim ke lokasi kejadian untuk melakukan penyelidikan langsung," tuturnya.

Kombes Budi menjelaskan, kedatangan empat personelnya ke Desa Kawasi untuk melerai cekcok antarpemuda. Namun dia mengakui telah terjadi kesalahan standar operasional prosedur (SOP) yang dilakukan anggotanya. Dimana mereka seharusnya langsung kembali ke areal perusahaan usai melerai perkelahian.

"Dan mengapa harus ada peluru tajam, padahal dalam magasin ada peluru hampa dan karet juga. Itulah kelalaian anggota. Tapi prinsipnya sebagai Dansat Brimob, saya yang bertanggungjawab. Yang salah adalah saya sebagai Dansat," ujarnya.

Sementara Kabid Humas Polda Malut AKBP Hendri Badar menegaskan, Kapolda Maluku Utara Brigjen (Pol) Suroto telah berkomitmen memproses kasus tersebut secara terbuka. Dia menjamin tak ada tebang pilih dalam proses tersebut.

"Siapapun yang terlibat dalam kasus ini akan diproses, termasuk anggota. Makanya tim dari Propam Polda dan Propam dari Polres Halsel dan anggota Reskrim sudah turun melakukan investigasi," tegas Hendri. (age)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER