Jakarta, CNN Indonesia -- Lembaga survei Charta Politica mengungkapkan tren elektabilitas pasangan calon (paslon) 01
Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan paslon 02
Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengalami peningkatan di sisa waktu pencoblosan
pilpres 2019.
Direktur Eksekutif Charta Politica Yunarto Wijaya mengaku tren kenaikan elektabilitas Prabowo-Sandi lebih tinggi dibanding Jokowi-Ma'ruf. Menurut temuan surveinya, elektabilitas kubu penantang meningkat 1,3 persen.
"Prabowo-Sandi pada bulan Januari 2019 sebesar 34,1 persen menjadi 35,4 persen pada Maret 2019," ujar Yunarto saat konferensi pers di Kantor Charta Politica, Jakarta, Senin (25/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yunarto menambahkan tren elektabilitas Jokowi-Ma'ruf dari Januari hingga Maret 2019 hanya meningkat 0,4 persen. Pada bulan Januari, elektabilitas calon petahana sebesar 53,2 persen dan meningkat di bulan Maret sebesar 53,6 persen.
Menurut kesimpulan terbaru hasil survei Charta Politika, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf tetap unggul sebesar 53,6 persen dan Prabowo-Sandi sebesar 35,4 persen.
"Jokowi-Ma'ruf Amin dipilih oleh 53,6 persen mengungguli Prabowo-Sandi sebesar 35,4 persen," ujar Yunarto.
Di sisi lain, Yunarto memprediksi Jokowi-Ma'ruf bakal memperoleh 60,2 persen suara dan Prabowo-Sandi sebesar 39,8 persen pada 17 April 2019. Persentase itu merupakan hasil ektrapolasi atau mendistribusikan secara normal undecided voter dari hasil survei sebesar 11 persen.
"Ketika dilakukan ekstapolasi maka menghasilkan perolehan suara Jokowi-Ma'ruf dipilih 60,2 persen mengungguli Prabowo-Sandiga sebesar 39,8 persen.
Yunarto menambahkan hasil survei juga menemukan bahwa tingkat kemantapan pemilih paslon 01 sebesar 82,8 persen dari elektabilitas sebesar 53,6 persen dan paslon 02 sebesar 80,6 persen dari elektabilitas sebesar 35,4 persen.
Menurut Yunarto, temuan itu berdasarkan hasil survei yang dilakukan pada 1-9 Maret 2019 melalui wawancara langsung dengan metode kuisioner terstruktur terhadap 2.000 responden di 34 provinsi.
Survei tersebut diklaim menggunakan metode acak bertingkat dengan margin of error 2,19 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
[Gambas:Video CNN] (jps/dal)