Jakarta, CNN Indonesia -- Komisioner
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Viryan Aziz menyampaikan pihaknya bakal membereskan masalah
Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2019 pada bulan ini.
Ia menyebut KPU terkendala dalam perampungan potensi data ganda karena di saat bersamaan perlu menyelesaikan proses persiapan pemilu lainnya.
"Semuanya perlu dialokasikan tenaganya, sehingga tidak bisa cepat. Intinya insyaallah kami akan selesaikan di bulan ini," ujar dia saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (26/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Viryan menyampaikan potensi data ganda di DPT Pemilu 2019 saat ini sekitar 770 ribu. Angka itu merupakan hasil penelusuran tim KPU dan juga Partai Gerindra yang mengajukan permohonan pengecekan DPT.
Ia juga menyebut KPU akan memverifikasi temuan 17,5 juta data janggal DPT Pemilu 2019 yang ditemukan Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
"Datanya bukan 100 atau 200, tapi belasan juta. Tidak mungkin kami bisa menyelesaikan dalam waktu singkat, segera kami selesaikan," ucap dia.
Sebelumnya, BPN Prabowo-Sandi menemui KPU untuk melaporkan temuan 17,5 juta data janggal di DPT Pemilu 2019.
Data yang dimaksud janggal adalah BPN menemukan pemilih terkelompok dalam tiga kelompok tanggal lahir, yaitu 1 Januari, 1 Juli, dan 31 Desember.
KPU menerima masukan itu dan berjanji menindaklanjuti. Namun KPU menyebut data tersebut wajar dalam administrasi kependudukan karena telah diatur Permendagri 19 Tahun 2010.
"Pemilu sebelumnya sudah ada seperti ini, 2014 juga seperti itu. Dengan demikian ini bukan data tidak wajar, tetapi data yang secara administrasi kependudukan, demikian adanya," kata Viryan usai menerima perwakilan BPN di Kantor KPU, Jakarta, Senin (11/3).
[Gambas:Video CNN] (dhf/arh)