Jakarta, CNN Indonesia -- Calon presiden nomor urut 02,
Prabowo Subianto menegaskan sama sekali tak mendukung ajaran
khilafah dan menjunjung nilai Pancasila sebagai dasar negara Indonesia.
Prabowo menyatakan kabar bohong alias hoaks yang menuduhnya di
pilpres 2019 sebagai sosok yang pro terhadap ajaran khilafah berasal dari elite-elite politik yang dijulukinya sebagai 'mukpentip'.
Mukpentip sendiri, kata Prabowo, merupakan akronim dari elit politik yang memiliki 'muka penuh tipu-tipu'. Baginya, elit politik itulah yang menuduhnya itulah yang sebenarnya ingin mendirikan negara khilafah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mau saya kasih daftar mukpentip? Ada yang nuduh Prabowo khilafah. Ternyata yang nuduh khilafah, lah dia yang [mau] buat khilafah," kata Prabowo di GOR Satria Purwokerto, Senin (1/4).
Dalam debat pilpres putaran keempat, Sabtu (30/3) lalu, Prabowo mengeluh kerap kali dituduh sebagai capres yang pro terhadap khilafah.
Meski begitu, Prabowo enggan untuk menyebut siapa elite 'mukpentip' itu. Ia mengklaim telah mengetahui nama-nama elite tersebut namun enggan menyebutkan ke publik.
"Mau saya sebut namanya? Tapi ya sudah lah, ini untuk peringatan saja," kata dia.
Melihat hal itu, Prabowo menegaskan bahwa masyarakat Indonesia tak bisa dibohongi oleh isu-isu hoaks. Ia menegaskan bahwa masyarakat sudah mulai cerdas dalam memilih pilihan politiknya di Pilpres 2019
"Hei elite-elite di Jakarta, ingat, rakyat di Indonesia tak bodoh-bodoh lagi, rakyat Indonesia tak bisa dibohongi lagi," kata dia.
Selain itu, Prabowo turut meminta masyarakat berhati-hati terhadap elite-elite politik yang memiliki sikap bunglon. Ia menyatakan elite-elite itu selalu untung tak peduli siapapun presiden yang menjabat di Indonesia.
"Ini ada elite yang canggih, mau presiden ganti-ganti, mau Sukarno, Soeharto orangnya itu-itu saja. Yang nikmat itu-itu saja. Mereka seperti bunglon. Kalau Bung Karno berkuasa, dia dukung, abis itu dia juga yang nohok Bung Karno, dia juga yang nohok Soeharto," kata dia.
[Gambas:Video CNN] (rzr/dal)