Kronologi Insiden Pesawat Prabowo di Halim versi Gerindra

CNN Indonesia
Kamis, 04 Apr 2019 17:40 WIB
Wakil Ketua Gerindra, Sugiono meyakini pesawat yang ditumpangi Prabowo diadang oleh pesawat lain. Pihak TNI AU sudah membantah isu pengadangan itu.
Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gerindra menyebut pesawat yang ditumpangi calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto ketika hendak kampanye di Purwokerto dan Tegal, 1 April lalu tertunda penerbangannya. Penyebabnya diduga ada pesawat lain yang tengah melintas saat pesawat Prabowo akan lepas landas.

Hal itu diungkapkan Wakil Ketua Umum Gerindra, Sugiono, yang saat kejadian berada di dalam pesawat bersama Prabowo. Saat itu pesawat yang ditumpangi Prabowo hendak lepas landas di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta.

"Dalam perjalanan kali itu kami berangkat dalam rombongan kecil. Pak Prabowo didampingi oleh aspri (asisten pribadi)-nya Dhani, saya sendiri, beberapa ajudan dan pengawal pribadi beliau," kata Sugiono dalam keterangan yang diterima CNNIndonesia.com, Kamis (4/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sugiono menyebut lalu lintas pesawat di bandara Halim saat hari keberangkatan tidak seramai hari biasanya. Dia membandingkan dengan menyebut bahwa pada hari biasa, dirinya biasanya harus menunggu mulai belasan menit hingga satu jam.

Kata Sugiono, pada saat itu pesawat yang ditumpangi Prabowo langsung bergerak menuju ke ujung landasan pacu untuk lepas landas tanpa antrean di depannya. Di landasan pacu Sugiono berkata pesawat menambah kecepatan untuk lepas landas. 

"Saya tidak begitu mengerti proses persiapan sebelum lepas landas. Yang saya tahu saat pesawat mulai bergerak di landasan pacu dan menambah kecepatannya maka hal itu artinya semua persiapan lepas landas sudah selesai, termasuk clearance dari menara pengawas lalu lintas udara," ujar dia.

Sugiono mengaku sedang berbincang dengan Prabowo saat pesawat menambah kecepatan di landasan pacu. Tiba-tiba pesawat mengerem lajunya dan akhirnya berhenti sebelum berbalik kembali ke arah pangkal landasan pacu.

"Saya dan Pak Prabowo saling berpandangan. Karena saya belum pernah mengalami hal tersebut saya bertanya apakah beliau pernah mengalaminya?" kata Sugiono.

"Dalam pikiran saya mesin pesawat kami mengalami gangguan teknis atau sejenisnya. Beliau tidak menjawab dan hanya memandang saya," ujarnya menambahkan.
Dalam situasi kebingungan, Sugiono menyebut seorang pramugari datang.  Pramugari itu meminta maaf atas kejadian tersebut dan menjelaskan bahwa tiba-tiba ada pesawat lain yang melintas di atas.

"Saya ingin bertanya. Apakah mungkin seorang petugas ATC sebegitu cerobohnya meng-clear-kan sebuah pesawat untuk tinggal landas sementara saat pesawat itu berada di tengah-tengah runway tiba-tiba ada pesawat lain yang melintas di atasnya. Bukankah ini sangat berbahaya?" kata dia.  

Sugiono menyebut di negara lain, petugas ATC tersebut mungkin sudah mendekam di penjara.

"Apa yang terjadi jika pilot kami tidak segera mengambil keputusan untuk membatalkan take off-nya? Pesawat kami bisa saja bertabrakan dengan pesawat yang sedang melintas tersebut. Tidak terbayang apa yang bisa terjadi," tutur dia.

Penerbangan Prabowo dan timnya tersebut kemudian dilanjutkan tanpa ada kendala berarti. 

Sugiono tak menyebut detail jenis pesawat yang mengadang pesawat Prabowo. Di media sosial, beredar isu yang mengadang adalah tiga jet tempur. Hal itu berdasarkan kicauan eks Kepala Staf Umum TNI Letjen (Purn) JS Prabowo.



Bantahan TNI AU

TNI sendiri sudah membantah kabar tersebut. Dalam pernyataan resmi, Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsekal Pertama TNI Novyan Samyoga menyebut tak ada jet tempur TNI bersinggungan dengan pesawat yang ditumpangi Prabowo.

Samyoga menyebut pesawat yang ditumpangi Prabowo adalah 9H-NYC. Dalam akun twitternya, TNI AU, 9H-NYC adalah pesawat jet charter Embraer Lineage 1000.

Berdasarkan jenis pesawat yang ditumpangi Prabowo tersebut di Bandara Halim Perdanakusuma, TNI mencatat dua data penerbangan di mana pesawat tersebut lepas landas yakni Senin, 1 April dan Selasa 2 April 2019. 

Pada Senin (1/4), saat pesawat yang ditumpangi Prabowo akan terbang, memang lebih dulu ada pesawat TNI jenis CN 235 yang minta izin terbang. Saat sudah CN 235 sudah take off, berikutnya yang masuk daftar antrean terbang adalah pesawat Prabowo.

Begitu CN 235 terbang, pesawat prabowo mendapat izin untuk terbang. Namun selanjutnya diketahui kondisi terbang saat itu belum aman karena CN 235 belum cross wind atau belum belok. 

"Sehingga pesawat 9H-NYC abort take off, untuk safety," kata Samyoga.

Pembatalan izin terbang ini dilakukan oleh petugas senior di pengatur lalu lintas udara (ATC) karena sebelumnya izin terbang itu ditangani oleh petugas yang masih junior.

"Jadi abort-nya 9HNYC karena masalah safety dan tidak ada hubungan sama sekali dengan Sukhoi," kata Samyoga.

Sementara untuk keesokan harinya, pesawat 9H-NYC kembali melakukan take off di bandara Halim. Pada hari yang sama memang ada penerbangan Sukhoi di sana. Namun tidak ada laporan bersinggungan.

Samyoga mengatakan, pada pukul 10.10 WIB, dua Sukhoi dilaporkan mendarat dengan aman. Sementara pesawat yang dinaiki Prabowo, pada pukul 10.13 WIB baru start engine

Pesawat tersebut baru request taxy  pada pukul 10.17 WIB . Pada saat itu pesawat lain dari Wings Air dalam posisi akan mendarat.

"10.18, 9H-NYC holding di taxyway C, menunggu Won 1721 (Wings Air) landing," kata Samyoga.

Setelah Wings Air mendarat pada pukul 10.20, pesawat Prabowo menuju posisi untuk take off semenit kemudian.

Sekitar pukul 10.23, pesawat tersebut take off ke Padang, Sumatera Barat.

(bmw/sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER