ketika hendak kampanye di Purwokerto dan Tegal, 1 April lalu tertunda penerbangannya. Penyebabnya diduga ada pesawat lain yang tengah melintas saat pesawat Prabowo akan lepas landas.
Hal itu diungkapkan Wakil Ketua Umum Gerindra, Sugiono, yang saat kejadian berada di dalam pesawat bersama Prabowo. Saat itu pesawat yang ditumpangi Prabowo hendak lepas landas di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta.
"Dalam perjalanan kali itu kami berangkat dalam rombongan kecil. Pak Prabowo didampingi oleh aspri (asisten pribadi)-nya Dhani, saya sendiri, beberapa ajudan dan pengawal pribadi beliau," kata Sugiono dalam keterangan yang diterima
CNNIndonesia.com, Kamis (4/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sugiono menyebut lalu lintas pesawat di bandara Halim saat hari keberangkatan tidak seramai hari biasanya. Dia membandingkan dengan menyebut bahwa pada hari biasa, dirinya biasanya harus menunggu mulai belasan menit hingga satu jam.
Kata Sugiono, pada saat itu pesawat yang ditumpangi Prabowo langsung bergerak menuju ke ujung landasan pacu untuk lepas landas tanpa antrean di depannya. Di landasan pacu Sugiono berkata pesawat menambah kecepatan untuk lepas landas.
"Saya tidak begitu mengerti proses persiapan sebelum lepas landas. Yang saya tahu saat pesawat mulai bergerak di landasan pacu dan menambah kecepatannya maka hal itu artinya semua persiapan lepas landas sudah selesai, termasuk
clearance dari menara pengawas lalu lintas udara," ujar dia.
Sugiono mengaku sedang berbincang dengan Prabowo saat pesawat menambah kecepatan di landasan pacu. Tiba-tiba pesawat mengerem lajunya dan akhirnya berhenti sebelum berbalik kembali ke arah pangkal landasan pacu.
"Saya dan Pak Prabowo saling berpandangan. Karena saya belum pernah mengalami hal tersebut saya bertanya apakah beliau pernah mengalaminya?" kata Sugiono.
"Dalam pikiran saya mesin pesawat kami mengalami gangguan teknis atau sejenisnya. Beliau tidak menjawab dan hanya memandang saya," ujarnya menambahkan.
Dalam situasi kebingungan, Sugiono menyebut seorang pramugari datang. Pramugari itu meminta maaf atas kejadian tersebut dan menjelaskan bahwa tiba-tiba ada pesawat lain yang melintas di atas.
"Saya ingin bertanya. Apakah mungkin seorang petugas ATC sebegitu cerobohnya meng-
clear-kan sebuah pesawat untuk tinggal landas sementara saat pesawat itu berada di tengah-tengah
runway tiba-tiba ada pesawat lain yang melintas di atasnya. Bukankah ini sangat berbahaya?" kata dia.
Sugiono menyebut di negara lain, petugas ATC tersebut mungkin sudah mendekam di penjara.
"Apa yang terjadi jika pilot kami tidak segera mengambil keputusan untuk membatalkan
take off-nya? Pesawat kami bisa saja bertabrakan dengan pesawat yang sedang melintas tersebut. Tidak terbayang apa yang bisa terjadi," tutur dia.
Penerbangan Prabowo dan timnya tersebut kemudian dilanjutkan tanpa ada kendala berarti.
Sugiono tak menyebut detail jenis pesawat yang mengadang pesawat Prabowo. Di media sosial, beredar isu yang mengadang adalah tiga jet tempur. Hal itu berdasarkan kicauan eks Kepala Staf Umum TNI Letjen (Purn) JS Prabowo.
Bantahan TNI AUTNI sendiri sudah membantah kabar tersebut. Dalam pernyataan resmi, Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsekal Pertama TNI Novyan Samyoga menyebut tak ada jet tempur TNI bersinggungan dengan pesawat yang ditumpangi Prabowo.
Samyoga menyebut pesawat yang ditumpangi Prabowo adalah
9H-NYC. Dalam akun twitternya, TNI AU, 9H-NYC adalah pesawat jet charter Embraer Lineage 1000.
Berdasarkan jenis pesawat yang ditumpangi Prabowo tersebut di Bandara Halim Perdanakusuma, TNI mencatat dua data penerbangan di mana pesawat tersebut lepas landas yakni Senin, 1 April dan Selasa 2 April 2019.
Pada Senin (1/4), saat pesawat yang ditumpangi Prabowo akan terbang, memang lebih dulu ada pesawat TNI jenis CN 235 yang minta izin terbang. Saat sudah CN 235 sudah
take off, berikutnya yang masuk daftar antrean terbang adalah pesawat Prabowo.
Begitu CN 235 terbang, pesawat prabowo mendapat izin untuk terbang. Namun selanjutnya diketahui kondisi terbang saat itu belum aman karena CN 235 belum
cross wind atau belum belok.
"Sehingga pesawat 9H-NYC
abort take off, untuk
safety," kata Samyoga.
Pembatalan izin terbang ini dilakukan oleh petugas senior di pengatur lalu lintas udara (ATC) karena sebelumnya izin terbang itu ditangani oleh petugas yang masih junior.
"Jadi
abort-nya 9HNYC karena masalah
safety dan tidak ada hubungan sama sekali dengan Sukhoi," kata Samyoga.
Sementara untuk keesokan harinya, pesawat 9H-NYC kembali melakukan
take off di bandara Halim. Pada hari yang sama memang ada penerbangan Sukhoi di sana. Namun tidak ada laporan bersinggungan.
Samyoga mengatakan, pada pukul 10.10 WIB, dua Sukhoi dilaporkan mendarat dengan aman. Sementara pesawat yang dinaiki Prabowo, pada pukul 10.13 WIB baru
start engine.
Pesawat tersebut baru
request taxy pada pukul 10.17 WIB . Pada saat itu pesawat lain dari Wings Air dalam posisi akan mendarat.
"10.18, 9H-NYC
holding di taxyway C, menunggu Won 1721 (Wings Air)
landing," kata Samyoga.
Setelah Wings Air mendarat pada pukul 10.20, pesawat Prabowo menuju posisi untuk take off semenit kemudian.
Sekitar pukul 10.23, pesawat tersebut
take off ke Padang, Sumatera Barat.