Jakarta, CNN Indonesia -- Dua prajurit
TNI yang sedang bertugas di Kabupaten
Nduga, Papua, menderita luka tembak akibat serangan kelompok bersenjata Egianus Kogoya. Kedua prajurit dilarikan ke RSUD Timika.
"KKSB (Kelompok Kekerasan Separatis Bersenjata) melakukan serangan dari jarak cukup jauh sekitar 100 meter dengan sistem
hit and run," tulis Kapendam XVII Cenderawasih, Kolonel Inf Muhammad Aidi, melalui pernyataan tertulis.
Beruntung, serangan dadakan dari KKSB ini tak menimbulkan korban jiwa dari pasukan TNI. Kedua prajurit, Serda Dedy dan Prada M. Hoirul Zahman Zahri, mendapat luka berbeda.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dedy terluka di bagian punggung akibat terserempet proyektil peluru, sementara Hoirul menderita luka di betis kirinya.
"Saat ini kedua korban sudah dievakuasi ke Timika dan dirawat di RSUD Timika, berdasarkan laporan tim medis bahwa kondisi kedua korban dalam keadaan stabil dan tidak ada yang mengenai organ vital," ujar Aidi.
Penyerangan bermula ketika satu regu prajurit sedang bongkar muat bahan makanan dari Helly Bell bernomor HA-5179 di halaman kantor Distrik Nirkuri, Kabupaten Nduga, pada Rabu (24/4) ini.
Saat bongkar muat, tepatnya pukul 10.45 WIT, regu prajurit mendapat serangan.
Aidi menuturkan serangan dari KKSB itu terjadi begitu mendadak. Meski sempat membalas serangan tersebut, TNI belum mengetahui apakah ada korban jatuh dari KKSB. Pasalnya, kelompok yang ditengarai dipimpin oleh Egianus Kogoya itu langsung melarikan diri ke dalam hutan.
Sementara itu juru bicara Komnas Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Sebby Sambom mengklaim kontak senjata di Kampung Neriladobo, Distrik Nitkuri, hari ini menewaskan tiga anggota TNI tewas dan tiga orang luka-luka.
"Akibat dari kontak senjata tiga anggota TNI tewas dan tiga orang luka-luka. Dan juga satu buah hellikopter beroda lima itu kami tembak," kata Sebby dalam keterangan tertulis yang diterima
CNNIndonesia.com.
(bin/wis)