Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta
Anies Baswedan diminta untuk cermat mengamankan dan mengelola aset DKI. Hal ini diungkapkan Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono menyusul kalahnya DKI dalam gugatan hak pakai lahan Stadion Bersih Manusiawi dan Berwibawa (
BMW).
"DKI itu saya kira tidak cermat ya, makanya demikian (kalah). Ini harus menjadi catatan bagaimana Pemprov bisa mencari data yang akurat dan konkret," kata Gembong kepada
CNNIndonesia.com, Kamis (16/5).
Gembong mengingatkan agar DKI lebih jeli mengurus aset dengan proyek besar. Terutama untuk Stadion BMW yang menelan anggaran hingga triliunan rupiah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Duit sudah kita gelontorkan segitu banyak eh lahan yang kita bangun masih bermasalah. Jadi harus hati-hati karena duit yang kita gelontorkan itu tidak kecil," kata Gembong.
 Proyek stadion BMW. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono) |
Menurut Gembong akar permasalahan dari kalahnya DKI dalam memperjuangkan aset DKI ialah karena pencatatan aset yang masih belum memadai. Masih banyak aset yang tercecer dan belum lengkap dalam sistem informasi.
Kendati begitu, Gembong mengapresiasi DKI dalam usahanya saat melakukan pencatatan aset beberapa tahun terakhir.
"Persoalannya selama ini kita selalu lemah konteks walaupun beberapa tahun ini sudah membaik kita akui. Tapi masalah yang seperti ini kan kembali terjadi," kata Gembong.
Gembong juga menyambung temuan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK yang menitikberatkan aset masih menjadi permasalahan. Ia meminta agar DKI tidak lagi kehilangan asetnya dalam meja hukum.
"Karena aset zaman dulu itu dikelola oleh pihak lain oleh pihak ketiga. Ujung-ujungnya akhirnya kehilangan aset. Dan selalu bermula dari situ," tutur Gembong.
Sebelumnya, PT Buana Permata Hijau menang gugatan atas Kantor Pertanahan Jakarta Utara yang mengeluarkan hak pakai DKI. Atas putusan itu, hak pakai DKI dianggap cacat hukum.
DKI dan BPN kini diketahui sedang mengajukan banding atas putusan hakim tersebut. Kendati begitu, Anies menegaskan bahwa pembangunan BMW sekitar Rp5 triliun itu akan terus berjalan.
(ctr/ain)