Jakarta, CNN Indonesia -- Calon presiden 02
Prabowo Subianto merespons
Aksi 22 Mei berujung kerusuhan. Seperti yang terjadi semalam hingga siang tadi, massa terlibat bentrok dengan aparat keamanan gabungan TNI dan Polri.
Dalam kejadian itu, dilaporkan enam orang tewas, sementara lainnya banyak yang terluka.
Prabowo pun menekankan kepada para aparat keamanan yang turut mengamankan jalannya aksi. Dia mengingatkan bahwa seragam dan senjata yang dipakai personel TNI dan Polri dibiayai rakyat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Adik-adikku para pejabat dan petugas di TNI-Polri yang masih aktif, saya mohon kita ingat bersama, seragam, makanan, dan senjata yang anda sekarang gunakan dibiayai oleh rakyat," kata Prabowo di kediamannya, di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Rabu (22/5).
Karena itu Prabowo meminta aparat keamanan untuk tidak menyakiti rakyat. Prabowo pun meminta agar persatuan antara TNI-Polri dan rakyat tetap terjaga. Jangan sampai TNI dan Polri malah dijadikan alat oleh kekuasaan.
"Janganlah sekali-kali menyakiti hati rakyat apalagi memukul dan menembak rakyat kita sendiri," kata Prabowo yang didampingi cawapresnya Sandiaga Uno dan sejumlah elite BPN Prabowo-Sandi.
Prabowo mengimbau para pendukung dan simpatisannya untuk menghindari kekerasan fisik. Dia meminta semuanya berlaku sopan serta menghormati aparat penegak hukum dan jangan sekali-sekali menggunakan kekerasan.
"Saya tegaskan kembali seandainya ada salah paham dan kau dipukul, jangan melawan, ini berat, tapi ini harus kita lakukan," ucapnya.
Sebelumnya Polri menegaskan bahwa personel di lapangan termasuk persone TNI yang diperbantukan tidak akan dibekali dengan senjata api dan peluru tajam.
Personel hanya akan dibekali dengan tameng dan alat pemukul, meriam air serta senjata pelontar gas air mata.
Menkopolhukam Wiranto juga menegaskan saat kerusuhan tadi malam semua senjata yang dikuasai TNI dan Polri berada di gudang senjata.
[Gambas:Video CNN] (tst/osc)