RSUD Tarakan: Korban Bentrok 22 Mei Akibat Peluru Karet

Antara | CNN Indonesia
Rabu, 22 Mei 2019 17:32 WIB
Pihak RSUD Tarakan Jakarta menyebut pihaknya membantu mengeluarkan beberapa peluru karet dari beberapa korban kerusuhan 22 Mei yang dirawat.
Polisi membubarkan massa dengan peluru karet saat kerusuhan terjadi di sejumlah titik di Jakarta, 22 Mei. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Bagian Umum dan Pemasaran Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan Reggy S Sobari mengatakan beberapa korban bentrok massa dan aparat pada kerusuhan 22 Mei di sekitar Tanah Abang, Jalan Thamrin dan Petamburan, Jakarta Pusat mengalami luka akibat peluru karet.

"Ada beberapa korban yang membawa peluru karet itu saat dibawa ke RSUD Tarakan. Ada beberapa yang kami bantu mengeluarkan peluru karet itu dari tubuhnya," kata Reggy saat ditemui di RSUD Tarakan, Jakarta, Rabu (22/5) seperti dikutip dari Antara.

Reggy mengatakan tidak ada korban yang terluka akibat peluru tajam. Beberapa korban yang sudah diperbolehkan pulang malah meminta proyektil peluru karet yang mengenai tubuhnya untuk dibawa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketika ditanya apakah penyebab dua korban meninggal di RSUD Tarakan, Reggy tidak bisa memastikan karena keluarga menolak untuk dilakukan autopsi. Penyebab kematian sebenarnya bisa diketahui dari autopsi.

"Korban meninggal mengalami luka berupa lubang berbentuk bulat. Apakah luka itu yang menyebabkan meninggal, kami tidak bisa memastikan," tuturnya.

Berdasarkan data yang dari pengelola RSUD Tarakan, terdapat 140 pasien korban bentrok yang dirawat di rumah sakit tersebut. Seluruhnya laki-laki dengan usia yang beragam. Yang termuda berusia 15 tahun.

Saat ini hanya tinggal 13 korban yang masih dalam perawatan lanjutan di RSUD Tarakan karena harus menjalani pembedahan akibat patah tulang atau luka robek. (wis/sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER