Prabowo Gugat Pilpres, 800 Personel TNI-Polri Amankan MK

CNN Indonesia
Jumat, 24 Mei 2019 14:12 WIB
Sebanyak 8 kompi atau 800 personel TNI dan Polri diterjunkan untuk mengamankan pendaftaran gugatan Pilpres 2019 oleh Prabowo-Sandi ke Mahkamah Konstitusi.
Mahkamah Konstitusi (MK). (CNN Indonesia/Andry Novelino).
Jakarta, CNN Indonesia -- Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Gatot Eddy Pramono mengatakan pihaknya menambahkan jumlah personel keamanan di sekitar Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) terkait rencana pendaftaran gugatan hasil Pilpres 2019 oleh Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

"Persiapan untuk pengamanan MK kita akan tambah beberapa kompi," kata Gatot di Mapolda Metro Jaya, Jumat (24/5).

Sementara itu, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Harry Kurniawan mengatakan setidaknya akan ada delapan kompi atau sekitar 800 personel gabungan TNI-Polri yang diterjunkan untuk melakukan pengamanan di sekitar gedung MK.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang ada di kantor MK terdapat personel gabungan TNI-Polri ada 8 kompi," ucap Harry saat dikonfirmasi.

Rencananya, hari ini pasangan Prabowo-Sandi bakal mengajukan permohonan sengketa PHPU 2019 ke MK. Sedianya gugatan itu didaftarkan Kamis (23/5) sore, namun batal.

Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Andre Rosiade mengatakan tim saat ini sedang fokus untuk mempersiapkan laporan kecurangan pilpres 2019 itu ke MK.

"Kita sedang fokus untuk melapor ke MK hari ini," kata Andre kepada CNNindonesia.com, Jumat (24/5).

Sementara itu, Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo menyebut belum ada rencana aksi unjuk rasa di DKI Jakarta pada hari ini.

Dedi menyampaikan pihaknya belum menerima surat pemberitahuan terkait gelaran aksi unjuk rasa hingga Kamis (23/5) malam.

"Sampai tadi malam, hasil koordinasi dengan intelijen, itu tidak ada, belum ada ya. Tapi tidak tahu kalau pagi atau siang ini ada pemberitahuan. Harusnya tiga hari sebelum melaksanakan demo, sesuai UU 9 Tahun 1998," kata Dedi saat dihubungi wartawan, Jumat (24/5).

Meski begitu, Dedi memastikan aparat keamanan tak mengendurkan penjagaan. Sebanyak 58 ribu orang aparat gabungan Polri dan TNI masih bersiaga di Jakarta.

Mereka ditugasi mengamankan Gedung KPU, Bawaslu, Mahkamah Konstitusi, Istana Kepresidenan, Gedung MPR/DPR, pusat ekonomi, dan objek vital lainnya.

[Gambas:Video CNN] (dis/osc)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER