Menteri Yohana Tangani Psikis Bocah Korban Pasutri Tasik

CNN Indonesia
Rabu, 19 Jun 2019 19:12 WIB
Menteri PPA Yohana Yembise mengaku akan melakukan pendekatan psikologis terhadap anak-anak yang menonton langsung adegan seks pasutri Tasikmalaya.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Susana Yembise, di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (19/6). (CNN Indonesia/Feri Agus Setyawan)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise mengatakan akan melakukan pendekatan psikologis terhadap anak-anak yang menonton langsung pasangan suami istri (pasutri) berhubungan seks di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.

Yohana menyebut tim dari kementerian akan turun langsung memberikan pendampingan kepada anak-anak yang sudah terlanjur menonton hubungan seks secara langsung tersebut.

"Ya kami pasti akan ada pendekatan psikologis, jadi tidak ada yang namanya... Ini kan kebetulan anak-anak melihat, sudah terlanjur melihat," kata Yohana di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (19/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yohana menyatakan anak-anak yang menonton secara langsung itu adalah korban dari pasutri berinisial E (25) dan L (24). Menurutnya, anak-anak tersebut dimanfaatkan untuk kepentingan pelaku yang mencari keuntungan dalam kasus ini.

"Anak-anak sebenarnya tidak paham dan tidak mengerti. Namun ini digunakan sebagai alat untuk bisnis," tuturnya.

Ia mengatakan pasutri yang mempertontonkan hubungan seks kepada anak-anak itu telah melanggar Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undangan-Undang Nomor 1 Tahun 2026 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

"Pasti pasangan suami istrinya akan kena sanksi, kena hukuman, karena ada dalam undang-undang perlindungan anak yang melarang, terjadi pembiaran, menggunakan anak-anak untuk kepentingan, itu kan untuk kepentingan mereka, ya menambah cari uang," ujarnya.

Yohana melanjutkan peran lingkungan, terutama keluarga sangat penting untuk melindungi anak-anak dari perilaku tersebut. Ia pun meminta keluarga lebih aktif karena memiliki peran utama dalam melindungi anak-anak.

"Jadi bisa saja salah asuh orang tua dan terjadi pembiaran. Juga masyarakat sekitar harus melindungi anak-anak Siapa pun harus melindungi anak-anak dari tindakan itu," tuturnya.

Sebelumnya, pasutri tersebut menjadikan aktivitas seksualnya bahan tontotan bagi sejumlah anak. Namun, mereka menarik bayaran dari para bocah itu berupa uang atau kopi. 

[Gambas:Video CNN]
(fra/arh)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER