Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua tim hukum pasangan calon 02
Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Bambang Widjojanto (BW) mengusulkan kepada semua pihak dalam sidang sengketa
Pilpres 2019 mendorong Mahkamah Konstitusi (MK) untuk melakukan atau memerintahkan audit forensik terhadap sistem IT Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Menurut BW, sampai hari ini tak ada satu pun alat bukti yang bisa menentukan bahwa audit forensik terhadap sistem IT itu sudah pernah dilakukan.
"Mungkinkah ada usulan dari ahli? Saya punya usulan, tolong diuji dan dikaji, mengapa kita tidak dorong dan memberikan kemuliaan pada Mahkamah ini untuk melakukan atau meminta melakukan audit terhadap sistem IT (KPU) ini dan kita buka sistem itu, kita buktikan," kata BW dalam sidang di MK, Jumat (21/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal tersebut dilontarkan BW ketika diberikan kesempatan bertanya oleh Mahkamah kepada ahli yang dihadirkan tim hukum pasangan 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Edward Omar Sharif Hiariej alias Eddy Hiariej.
"Panggil seluruh ahli terbaik di Indonesia dan di dunia, kita akan buktikan kecurangan terjadi atau tidak atau kebohongan," ujar BW.
BW meminta tak setiap upaya mengungkap kecurangan lalu dinilai tengah menyebarkan hoaks. Padahal, kata mantan wakil ketua KPK itu, para pihak terkait dalam sengketa ini tak mau dan mampu menyelesaikan masalah itu.
"Saya pikir termohon harusnya tertarik untuk masalah ini, karena itu bukan untuk 02 bukan masalah pemohon, ini masalah bangsa ini," katanya.
BW berharap dan meyakini MK mampu menjadi salah satu pilar penting dalam menegakkan hukum di Indonesia. Ia lantas meminta Eddy Hiariej menyampaikan pendapatnya terkait dengan audit forensik dan audit IT yang berkaitan dengan potensi kecurangan.
"Bagaimana pendapat anda berkaitan dengan audit forensik dan Audit IT yang berkaitan dengan potensi kecurangan yang terjadi dengan menggunakan IT," ujarnya.
[Gambas:Video CNN] (fra/dal)