Jakarta, CNN Indonesia -- Pendaftaran calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (
KPK) ditutup, Kamis (4/7) pukul 16.00 WIB. Satu jam menjelang penutupan, Panitia seleksi (Pansel)
capim KPK mencatat ada 282 orang yang telah resmi mendaftar seleksi capim KPK.
Jumlah tersebut berasal dari unsur profesi yang bermacam-macam mulai dari advokat, jaksa dan hakim, pegawai swasta, pebisnis, akademisi serta dari TNI dan Polri.
"Sudah 282 orang dengan komposisi yang pertama masih tetap. Pengacara 57, dosen 53, swasta BUMN di pebisnis 26, kemudian jaksa dan hakim itu 16," ucap Yenti di kantor Sekretariat Negara (Setneg), Kamis (4/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu terdapat tambahan 1 orang untuk pendaftar dari anggota TNI. Yenti juga mengatakan terdapat 10 orang dari anggota Polri yang sudah mendaftar. Selain itu 6 orang oditur, 10 komisioner dan pegawai KPK serta 103 profesi lainnya juga telah mendaftar.
Untuk komisioner KPK, terdapat dua komisioner yang sudah mendaftar. Namun Yenti tidak membeberkan siapa kedua komisioner itu.
Di samping itu ia mengatakan ada kemungkinan tambahan satu orang komisioner KPK lainnya yang mendaftar. Namun ia belum bisa mengonfirmasinya.
"Kalau ini 10 [pendaftar dari KPK] mungkin komisioner tambah satu mungkin ya, sudah dua komisionernya," ungkapnya.
Pendaftaran capim KPK dilakukan dengan dua cara. Para pendaftar bisa langsung mendatangi kantor Sekretariat Negara untuk menyerahkan berkas persyaratan. Cara lain adalah dengan mendaftar secara online. Untuk pendaftaran online akan ditutup hari ini pukul 24.00 WIB,
Tak Perpanjang Waktu PendaftaranYenti mengatakan Pansel Capim KPK tidak akan memperpanjang waktu pendaftaran. Menurut dia jumlah yang mendaftar sudah cukup.
"Melihat perkembangannya, kelihatannya tidak ada [perpanjangan], cukup kan, cukup kan kita memerlukan 10 [capim] kan. 10, jadi kelihatanya sih kemungkinan besar tidak," ujar dia.
Selain itu alasannya tidak memperpanjang pendaftaran karena pendaftaran kali ini menyerap lebih banyak orang dari pada periode sebelumnya yaitu sebanyak 134 orang.
"Nah, sekarang lebih, tahap pertama jauh lebih banyak daripada yang waktu itu. Jadi mungkin tidak ada
no reason for diperpanjang. Kayaknya enggak ada," ujar Yenti.
Staff Ahli Polri Ikut DaftarDi antara ratusan pendaftar itu ada staff ahli Polri Irjen Pol Ike Edwin. Ia datang ke kantor Setneg hari ini sekitar pukul 13.30 WIB.
"
Alhamdulillah lancar-lancar. Tepat waktu juga. Saya juga baru hari ini daftar-daftar waktunya tinggal 2-3 jam dan saya tidak lama nunggunya, 30 menit udah ada terima nomor," ujar Edwin.
Edwin pernah menjabat sebagai Wadireskrim Polda Metro Jaya pada 2005. Pada 2009 ia menjabat sebagai Kapolrestabes Surabaya. Kemudian pada 2016, ia menjabat Kapolda Lampung.
Salah satu catatan prestasinya adalah menangkap makelar pajak Gayus Tambunan pada 2010, saat menjabat sebagai Direktur III Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri.
Edwin tak termasuk dalam sembilan nama anggota Polri yang telah direkomendasikan Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Meski begitu ia mengklaim telah mendapatkan rekomendasi Tito.
Lebih lanjut Edwin berharap dengan kepemimpinan selanjutnya, KPK dan Polri bisa lebih efektif dalam menangani perkara dan melakukan pencegahan terhadap tindak pidana korupsi.
"Saya ke depan, kita [KPK dan Polri] berangkulan berbuat bagi bangsa ini. Kita bersama-sama," kata dia.
[Gambas:Video CNN] (ani/wis)