Masih Susun Jawaban, Polda Absen Sidang Praperadilan Kivlan

CNN Indonesia
Rabu, 10 Jul 2019 15:49 WIB
Polda Metro Jaya tak bisa menghadiri sidang perdana praperadilan Kivlan Zen, Senin (8/7) sehingga majelis hakim harus menunda sidang hingga dua pekan.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono. (CNN Indonesia/Patricia Diah Ayu Saraswati).
Jakarta, CNN Indonesia -- Polda Metro Jaya mengungkapkan alasan ketidakhadiran mereka dalam sidang perdana praperadilan tersangka kasus dugaan makar dan kepemilikan senjata api ilegal Kivlan Zen di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (8/7) lalu.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan ketidakhadiran itu lantaran pihaknya masih merampungkan jawaban atas gugatan praperadilan Kivlan.

"Karena sedang mempersiapkan jawaban," kata Argo saat dikonfirmasi, Rabu (10/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada sidang perdana yang lalu, pihak termohon dalam hal ini Polda Metro Jaya tidak hadir. Alhasil, majelis hakim memutuskan menunda persidangan selama dua minggu. Sidang bakal kembali digelar pada 22 Juli mendatang.

Untuk sidang selanjutnya, kata Argo, Polda Metro Jaya bakal menghadirinya dengan diwakili oleh kuasa hukum yang telah ditunjuk.

"Nanti kuasa hukum Polda yang hadir," ujarnya.

Polisi telah menetapkan Kivlan sebagai tersangka kasus dugaan makar pada akhir Mei 2019. Setelahnya, polisi juga menetapkan Kivlan sebagai tersangka kasus dugaan kepemilikan senjata api ilegal. Penetapan tersangka itu berkaitan dengan pengembangan kasus kerusuhan 22 Mei.

Kivlan kemudian ditahan di Rutan Guntur Polda Metro Jaya sejak 30 Mei 2019 selama 20 hari. Polisi selanjutnya memperpanjang masa penahanan Kivlan selama 40 hari ke depan terhitung sejak Selasa (18/6) lalu.

Berkas perkara kasus dugaan kepemilikan senjata api tersebut telah dilimpahkan oleh Polda Metro Jaya ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) DKI Jakarta. Saat ini Kejati tengah melakukan penelitian terhadap berkas perkara tersebut.

Di sisi lain, Kivlan melalui pengacaranya diketahui telah memohon perlindungan dan jaminan kepada sejumlah pihak agar polisi memberikan penangguhan penahanan. Surat permohonan itu dikirim kepada sejumlah tokoh, seperti Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, Menkopolhukam Wiranto, Pangkostrad Letjen Besar Harto Karyawan, Kepala Staf Kostrad Mayjen Bambang Taufik, dan Danjen Kopassus Mayjen I Nyoman Cantiasa.

Namun hingga kini polisi belum menyetujui penangguhan penahanan tersebut. Polisi menganggap Kivlan tidak kooperatif dalam penyidikan.

[Gambas:Video CNN] (dis/osc)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER