Jakarta, CNN Indonesia -- Komisi Pemberantasan Korupsi (
KPK) tengah melakukan penelusuran terhadap kepemilikan aset mantan Direktur Utama PT Garuda Indonesia
Emirsyah Satar, salah satunya rekeningnya di Singapura. Penelusuran rekening ini berkaitan penyidikan kasus dugaan suap pengadaan pesawat dan mesin pesawat dari Airbus S.A.A dan Rolls -Royce PLC pada PT Garuda Indonesia.
"Penyidik menelusuri kepemilikan aset tersangka ESA termasuk rekening bank di Singapura," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah melalui keterangan tertulis pada Kamis (18/7).
Febri mengatakan penelusuran itu juga digali lewat pemeriksaan terhadap mantan Manager Administrasi & Finance Connaught International Pte. LTD, Sallyawati Rahardja sebagai saksi untuk Emirsyah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada Rabu (17/7) kemarin, kuasa hukum Emirsyah, Luhut Pangaribuan mengakui kliennya memang memiliki rekening di luar negeri. Hanya saja tidak lebih dari satu rekening.
"Ada satu rekening yang ditanyakan dan memang itu betul dan sudah dikatakan ya. Ada di Singapura," kata Luhut.
Emirsyah dalam perkara ini diduga menerima suap €1,2 juta dan $180 ribu atau senilai total Rp20 miliar serta dalam bentuk barang senilai $2 juta yang tersebar di Singapura dan Indonesia dari perusahaan manufaktur terkemuka asal Inggris, Rolls Royce dalam pembelian 50 mesin pesawat Airbus SAS pada periode 2005-2014 pada PT Garuda Indonesia.
Pemberian suap itu dilakukan melalui seorang perantara Soetikno Soedarjo selaku beneficial owner dari Connaught International Pte. Ltd yang berlokasi di Singapura.
Rolls Royce sendiri oleh pengadilan di Inggris berdasarkan investigasi Serious Fraud Office (SFO) Inggris sudah dikenai denda sebanyak £671 juta atau sekitar Rp11 triliun karena melakukan praktik suap di beberapa negara antara lain Malaysia, Thailand, China, Brazil, Kazakhstan, Azerbaizan, Irak, Anggola.
KPK awalnya menerima laporan dari SFO dan Corrupt Practices Investigation Bureau (CPIB) Singapura yang sedang menginvestigasi suap Rolls Royce di beberapa negara, SFO dan CPIB pun mengonfirmasi hal itu ke KPK termasuk memberikan sejumlah alat bukti.
KPK melalui CPIB dan SFO juga sudah membekukan sejumlah rekening dan menyita aset Emirsyah yang berada di luar negeri.
[Gambas:Video CNN] (ani/osc)