Jakarta, CNN Indonesia --
Terlahir sebagai pengidap down syndrome nyatanya tak menghentikan Namira Zania Siregar untuk berkarya di dunia seni.
Kesukaan Namira terhadap seni, terutama seni tari, diawali oleh ajakan orang tua untuk menyaksikan penampilan saudara sepupunya.
Namira kecil saat itu merasa tarian yang dia saksikan sangat bagus dan membuatnya emosional.
Tak lama setelah itu, Namira mulai melihat referensi menari ala k-pop di internet dan itu membuatnya menyukai tarian genre k-pop dan hip hop.
Kesukaan Namira terhadap seni tari juga akhirnya mendorong Namira untuk berhenti dari sekolah dan mengejar mimpi di dunia tari.
Aktivitas belajar mengajar yang begitu-begitu saja dianggap Namira sangat membosankan, berbeda dengan saat menari di mana dia merasa senang dan tak ada rasa bosan.
Akhirnya sejak 2013 Namira bergabung dengan sekolah tari khusus anak-anak down syndrome dan itu membuka jalan baginya untuk bisa memperlihatkan bahwa orang dengan down syndrome pun bisa mengejar mimpinya.
Hal tersebut ditunjukkan Namira dengan seringnya dia tampil di berbagai acara tari.
Meski awalnya sering gugup untuk menari di hadapan banyak orang, perasaan itu perlahan hilang dan akhirnya membuat Namira terbiasa tampil di atas panggung.
Tak ada rasa lelah yang dirasakan selama berlatih karena bagi Namira menari bukan hanya aktivitas mencari uang ataupun mengisi waktu luang.
Bagi Namira menari adalah cara untuk menjadi dirinya sendiri.