Penyidikan Selesai, KPK Seret Bowo Sidik ke Meja Hijau

CNN Indonesia
Jumat, 26 Jul 2019 02:20 WIB
KPK melimpahkan berkas perkara, barang bukti, serta tersangka Bowo Sidik dan anak buahnya Indung ke tahap penutupan, sehingga dalam waktu dekat segera diadili.
Anggota DPR RI nonaktif, Bowo Sidik Pangarso. (CNN Indonesia/Andry Novelino).
Jakarta, CNN Indonesia -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menyelesaikan penyidikan kasus dugaan suap dan gratifikasi yang menjerat anggota Komisi VI DPR dari Fraksi Golkar, Bowo Sidik Pangarso dan anak buahnya yang juga petinggi PT Inersia, Indung. KPK pun melimpahkan berkas perkara, barang bukti dan kedua tersangka ke tahap penuntutan.

"Pelimpahan berkas dan barang bukti atas nama tersangka BSP (Bowo Sidik Pangarso) dan IND (Indung) ke penuntutan atau tahap 2," kata Kabag Pemberitaan dan Publikasi Biro Humas KPK, Yuyuk Andriati di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (25/7).

Jaksa Penuntut KPK memiliki waktu 14 hari untuk menyusun surat dakwaan terhadap Bowo dan Indung. Surat dakwaan itu akan dilimpahkan ke Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta Pusat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Rencananya sidang akan dilakukan di PN Jakarta Pusat," katanya.

Dalam kasus ini, penyidik telah memeriksa sekitar 117 saksi. Ratusan saksi itu berasal dari berbagai unsur.

KPK sebelumnya, menetapkan anggota Komisi VI DPR dari Fraksi Golkar Bowo Sidik Pangarso dan anak buahnya, staf PT Inersia bernama Indung serta Marketing Manager PT Humpuss Transportasi Kimia, Asty Winasti sebagai tersangka.

Bowo melalui Indung diduga menerima suap dari Asty dan petinggi PT Humpuss Transportasi Kimia lainnya terkait kerja sama bidang pelayaran menggunakan kapal PT Humpuss Transportasi Kimia.

Bowo juga diduga menerima gratifikasi dari pihak lain di luar kasus suap tersebut. Tim KPK menemukan uang sejumlah Rp8 miliar di Kantor PT Inersia, perusahaan milik Bowo.

Uang Rp8 miliar dalam pecahan Rp20 ribu dan Rp50 ribu itu telah dimasukkan dalam 400 ribu amplop. Uang yang berada dalam amplop-amplop tersebut diduga bakal digunakan Bowo untuk 'serangan fajar' Pemilu 2019.

[Gambas:Video CNN] (sah/osc)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER