Palembang, CNN Indonesia -- Koalisi 36 Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Sumatera Selatan dan Jambi mendesak Presiden RI Joko Widodo untuk membatalkan rencana pembangunan jalan khusus angkutan
batu bara yang melewati kawasan Hutan Harapan di perbatasan kedua provinsi itu.
Pasalnya, 28 spesies satwa langka terancam punah apabila pembangunan jalan tersebut masih dilakukan.
Direktur Riset dan Kampanye Hutan Kita Institute (HaKI) Adiosyafri mengatakan Hutan Harapan yang saat ini dikelola oleh PT Restorasi Ekosistem Indonesia (Reki) itu memiliki kekayaan hayati yang tinggi dan menjadi habitat penting sejumlah spesies langka dan kritis punah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Misalnya, harimau, gajah sumatera, tapir, kera owa ungko, anjing hutan, trenggiling, dan berbagai jenis burung serta tumbuhan endemis.
"Ada 307 jenis burung di ekosistem ini, 66 diantaranya terancam punah. Akan semakin terancam apabila pembangunan jalan batu bara dilanjutkan. Termasuk 29 ekor harimau sumatera, 56 reptil, 38 amphibi juga akan kehilangan habitat. Plus 228 keluarga Batin Sembilan yang bergantung kepada hutan untuk hidup," ujar Adios, Kamis (25/7).
 Ilustrasi Batu Bara. ( CNN Indonesia/Adhi Wicaksono) |
Menurutnya, pembangunan jalan khusus angkutan batu bara yang diusulkan PT Marga Bara Jaya itu akan mengancam kerusakan hutan tropis dataran rendah yang tersisa sedikit di Pulau Sumatera.
Dengan dibukanya jalan, akses manusia terhadap hutan yang masih perawan tersebut akan terbuka. Perambahan dan eksploitasi secara ilegal pun akan lebih sering terjadi.
"Jalan akan membuka akses seluas-luasnya untuk mengeksploitasi hutan tropis dataran rendah yang tersisa di Sumatera dan akan memicu konflik horizontal di tengah masyarakat sekitar hutan. Oleh karena itu kami mendesak pemerintah tidak menerbitkan izin terkait usulan yang sudah digulirkan sejak 2013 lalu ini," ujar juru bicara koalisi ini.
Selain itu, kata dia, pembangunan jalan khusus angkutan batu bara akan merusak upaya PT Reki yang sudah memulihkan deforestasi dan fragmentasi kawasan hutan yang sudah dilakukan sejak 10 tahun lalu.
Sebab, jalan yang direncanakan akan dibangun sepanjang 31,8 km ini akan membabat habis wilayah hutan sekitar 63,5 hektar.
"Koalisi berharap pemerintah menolak rencana pembangunan jalan khusus angkutan tambang batubara melewati kawasan hutan dengan tidak menerbitkan izinnya" ujar dia.
 Foto: CNNIndonesia/Asfahan Yahsyi |
Direktur Operasional PT Reki Adam Azis sebelumnya berujar lahan seluas 20.000 hektar di Hutan Harapan yang berada di Sumatera Selatan dan Jambi mengalami deforestasi. Penyebab yang paling signifikan adalah maraknya pembalakan liar (
illegal logging).
Hutan Harapan seluas 98 ribu hektar tersebut merupakan hutan restorasi pertama di Indonesia yang dikelola oleh PT Restorasi Ekosistem (Reki).
"Kalau usulan ini dikabulkan KLHK, pemerintah tidak komitmen dengan janjinya untuk mengurangi emisi sebesar 29 persen yang sudah dideklarasikan di COP Paris Agreement 2016 lalu. Hutan Harapan ini merupakan restrorasi upaya pemerintah mendukung capaian tersebut," jelas dia.
Pihak PT Marga Bara Jaya maupun KLHK belum menanggapi perihal penolakan rencana pemberian izin jalan khusus batu bara ini.
(idz/arh)