Jakarta, CNN Indonesia --
Tim Teknis pengusutan kasus penyiraman air keras kepada
Novel Baswedan telah menggelar rapat pertama pada Selasa (6/8). Dalam rapat itu dibahas penelusuran lokasi peristiwa penyiraman air keras.
Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri Inspektur Jenderal Mohammad Iqbal mengatakan lokasi peristiwa merupakan hal penting yang harus didalami.
"Jadi kemarin sudah rapat, sudah
mengeksplorasi kembali tempat kejadian perkara (TKP). Karena TKP adalah hal yang penting, berkali-kali harus
dieksplor," ujarnya di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (7/8).
Iqbal menjelaskan setelah penelusuran, Tim Teknis akan memeriksa CCTV. Tim Teknis juga akan berkoordinasi dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kementerian Dalam Negeri untuk mendalami sketsa wajah yang pernah dibuat oleh Polda Metro Jaya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kan, sudah ada tim terbaik yang akan kembali mengecek CCTV," tuturnya.
Tim Teknis mulai bekerja sejak Kamis (1/8) lalu dengan fokus utama melakukan analisa Tempat Kejadian Perkara (TKP), sesuai dengan teori pembuktian sebuah peristiwa pidana.
Tim Teknis dibentuk sebagai tindak lanjut hasil penyelidikan Tim Gabungan kasus Novel yang dibentuk Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
Sebelumnya, hasil penyelidikan Tim Gabungan menyebut kasus teror air keras terhadap Novel Baswedan diduga terkait kasus-kasus yang ditangani Novel.
Disebutkan ada lima kasus yang mendapat sorotan. Kelima kasus itu terdiri dari empat kasus korupsi dan satu kasus yang pernah ditangani Novel ketika masih di kepolisian.
Presiden Joko Widodo sendiri memberikan waktu tiga bulan kepada Tim Teknis untuk mengungkap pelaku penyiraman air keras kepada Novel. Jokowi menyatakan penyiraman air keras ke Novel bukan kasus yang mudah.
[Gambas:Video CNN] (gst/wis)