Megawati Siapkan Surat Pemecatan untuk Kader Diduga Kena OTT

Tim | CNN Indonesia
Kamis, 08 Agu 2019 22:40 WIB
Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri telah menyiapkan surat pemecatan bagi kader partai itu yang diduga kena OTT KPK terkait suap impor bawang putih.
Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri telah menyiapkan surat pemecatan bagi kader partai itu yang diduga kena OTT KPK terkait suap impor bawang putih. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Bali, CNN Indonesia -- Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sudah menyiapkan surat pemecatan bagi kader yang diduga terjaring operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus suap impor bawang putih.

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan surat itu belum dikeluarkan karena PDIP masih menunggu keterangan resmi KPK.

"Sudah ditandatangani Bu Megawati Soekarnoputri, tinggal dikasih nama siapapun yang terkena OTT atau tindak pidana korupsi. Kami tinggal mengisi namanya," kata Hasto saat ditemui di Hotel Grand Inna Bali Beach, Sanur, Bali, Kamis (8/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasto menyampaikan kejadian ini sebagai otokritik bagi PDIP untuk memperbaiki sistem penjaringan kader dan caleg.


Ia juga bilang bahwa Megawati berpesan tidak akan memberi toleransi bagi kader yang melakukan korupsi. Sebab PDIP ingin bertanggung jawab atas kepercayaan rakyat.

"Akan diberikan sanksi pemecatan, langsung. Langsung diberikan sanksi pemecatan dan tidak diberikan bantuan hukum," tegas Hasto.

KPK sebelumnya menciduk anggota DPR dari Komisi VI dalam kasus suap impor bawang putih. Berdasarkan informasi, anggota DPR yang diamankan adalah anggota Komisi VI DPR asal Fraksi PDI Perjuangan, Nyoman Dhamantra.


Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengatakan anggota Komisi VI DPR RI yang dijemput di Bandara Soekarno-Hatta usai terbang dari Bali.

"Dijemput dari Bandara Soekarno-Hatta diduga yang bersangkutan penerbangan dari Bali menuju Jakarta. Merupakan seorang anggota DPR RI di komisi enam karena kita tahu komisi enam terkait dengan subjek pokok perkara," ujarnya di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Kamis (8/8). (dhf/end)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER