Jakarta, CNN Indonesia -- Sekitar seribu orang anggota Gerakan Buruh Bersama Rakyat (
Gebrak) mengancam akan mendatangi Polda Metro Jaya jika 21 orang rekannya yang diamankan polisi tak segera dibebaskan.
Sebelumnya, aparat kepolisian mengamankan 21 orang massa aksi yang hendak melakukan unjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jumat (16/8) siang.
"Polisi berjanji hanya memulangkan empat orang, tujuh lagi belum dibebaskan. Kita tidak mau. Kalau belum juga dibebaskan, kita jalan ke Polda," teriak koordinator lapangan Gebrak Abdul Rosyid di lokasi unjuk rasa.
Berdasarkan pantauan
CNNIndonesia.com, pada sekitar pukul 16.00 WIB massa aksi dan kepolisian sempat bersitegang di Jalan Gatot Subroto, Jakarta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Buruh menuntut rekan mereka dibebaskan dalam waktu dua puluh menit. Jika kepolisian tak membebaskan, mereka bersiap jalan ke Polda Metro Jaya.
Sekitar seribu orang buruh sudah berdiri tegap siap melakukan
long march. Ratusan aparat kepolisian pun sempat membangun pagar betis dilengkapi tongkat dan perisai.
Untuk mencegah kericuhan pecah, pihak kepolisian mengajak perwakilan buruh berunding. Namun, kepolisian hanya akan membebaskan sebagian massa aksi.
"Kami tidak mau yang dibebaskan hanya buruh, sementara mahasiswa tidak. Kita datang bersama, pulang bersama," ujar Abdul.
Sebelumnya, Gebrak berencana menggelar aksi menolak RUU Ketenagakerjaan di depan Gedung DPR/MPR RI saat Sidang Tahunan MPR. Sebanyak 21 orang diamankan di depan Gedung TVRI saat dalam perjalanan menuju lokasi. Ribuan orang lainnya dihadang kepolisian, sehingga hanya bisa beraksi di bawah Jalan Layang Senayan.
[Gambas:Video CNN] (dhf/arh)