Jakarta, CNN Indonesia -- Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (
KPK) Antam Novambar mengatakan dirinya bakal melindungi pegawai lembaga tersebut dari teror andai terpilih.
Diketahui teror kerap menimpa pegawai KPK. Paling hangat adalah kasus pelemparan bom molotov kepada dua rumah pimpinan KPK yakni Ketua KPK Agus Rahardjo dan Wakil Ketua KPK Laode M. Syarif.
Selain itu terdapat juga kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan. Pansel Capim KPK Hendardi pun menanyakan hal tersebut kepada Antam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Insyaallah, saya pernah di densus juga, di BNPT juga. Saya tahu bagaimana menjaga anggota saya. Saya bisa menjamin tidak akan terjadi lagi," kata Antam saat mengikuti wawancara dan uji publik Capim KPK di Kemensetneg, Jakarta, Selasa (27/8).
Dalam uji publik dan wawancara, Wakaberskrim Polri tersebut juga ditanyai Pansel Capim KPK terkait tudingan dirinya pernah mengancam penyidik di depan umum sehingga seringkali menjadi catatan kelam baginya.
"Terima kasih, ini setiap hari saya ditanya wartawan. Antam Novambar sebagai peneror, Antam punya pengalaman atau catatan kelam. Saya jawab ada saatnya, sekarang saya mau jawab. Empat tahun saya bertahan tidak pernah menjawab saya bersiap untuk ini," kata Antam.
Diketahui Antam dituding mengintimidasi Endang Tarsa. Kala itu, Antam bersama dengan Kepala Subdirektorat Pencucian Uang Badan Reserse Kriminal Mabes Polri, Komisaris Besar Agung Setia menyatroni Endang di sebuah restoran cepat saji di wilayah Ciledug, Tangerang, Banten.
Maksud kedatangan keduanya adalah untuk meminta Endang menjadi saksi meringankan Budi Gunawan di sidang praperadilan. Budi Gunawan, kala itu tersangkut kasus rekening gendut dan menjadi tersangka.
Berdasarkan laporan Majalan
Tempo edisi 16-22 Februari 2015, Antam disebut menekan Endang agar mau mengikuti skenario.Di sana turut hadir putra Endang bernama Rahmat Gunawan yang ketika itu sedang mengikuti tes Sekolah Instruktur Polisi di Sekolah Calon Perwira di Sukabumi, Jawa Barat.
Antam pun membujuk Endang akan membantu meluluskan Rahmat dengan syarat, menggugurkan status tersangka Budi Gunawan. Tapi tuduhan intimidasi itu dibantah oleh Antam. Anggota Brimob yang dibawanya itu disiapkan untuk melindungi Endang.
(sah/kid)