Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden RI Kelima Megawati Soekarnoputri menyampaikan harapan terbesarnya agar perdamaian dua negara Korea semakin kuat baik secara politik, maupun juga dari sisi budaya dan ekonomi.
Hal itu disampaikan oleh Megawati menjawab pertanyaan wartawan soal persiapan dirinya sebagai salah satu pembicara Forum DMZ International Forum on the Peace Economy yang dilaksanakan di Korea Selatan.
Dia menuturkan dirinya juga diundang oleh pihak Korea Utara, bukan hanya oleh pihak Korsel.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebetulnya saya juga ada undangan ke Korut, tapi saya sedang menunggu, mencari waktu yang baik," kata Megawati di Seoul, Rabu (28/8) malam.
Megawati menyatakan dirinya bersedia bicara di forum itu agar kedua negara itu dapat berdamai untuk kebutuhan perdamaian dunia.
Dia juga mengingatkan permintaan Presiden Korea Selatan sebelumnya yakni Kim Dae-jung, yang juga penerima Nobel perdamaian, agar selalu mendorong proses penyatuan Korea. Megawati sendiri dianggap semacam
special envoy untuk komunikasi antara Presiden Dae-jung dengan pemimpin di Korut saat itu, Kim Jong Il yang kini digantikan putranya Kim Jong Un.
"Jadi saya paling tidak sedang mengikuti keinginan-keinginan dari kedua belah pihak," jelas Megawati.
Bagi Megawati, situasi saat ini lebih mendukung karena sebelumnya Presiden AS Donald Trump sudah dua kali bertemu dengan Korut dan Korsel. Megawati mengingatkan, saat ini memang diperlukan bukan hanya sekedar pertemuan politik di antara kedua negara tersebut.
"Kita bisa mempertemukannya melalui kebudayaan, lalu dari sisi ekonomi, dan sebagainya," kata Megawati.
Diketahui, Megawati datang ke Seoul dalam rangka mengikuti DMZ International Forum on the Peace Economy yang digelar 28-29 Agustus.
Di forum itu, Megawati akan menjadi salah satu pembicara utama bersama mantan Kanselir Jerman Gerhard Schroder, mantan PM Jepang Yukio Hatoyama, Presiden pertama Mongolia Punsalmaagiin Ochirbat, serta beberapa tokoh penting lainnya dari Rusia, AS, dan Norwegia.
(asa)