Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian Negara Republik Indonesia (
Polri) belum berencana menarik pasukan meski kondisi keamanan di
Papua dan Papua Barat diklaim sudah berangsur kondusif.
Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Muhammad Iqbal mengatakan pihaknya masih mengupayakan dialog dan sosialisasi dalam menangani setiap demonstrasi yang terjadi.
"Belum (menarik pasukan), kita sedang melakukan upaya dialog, upaya sosialisasi," ujar Iqbal saat ditemui di Mabes Polri, Jakarta, Senin (2/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penambahan personel lanjutnya, justru mungkin terus dilakukan jika situasi di dua wilayah tersebut tidak terkendali. Sejauh ini sudah ada 6.000 pasukan gabungan TNI-Polri.
"Bahkan, kita tambah di Papua dan Papua Barat sudah lebih kurang 6.000 personel sudah di sana untuk melakukan jaminan keamanan," tandasnya.
Berdasarkan catatan
CNNIndonesia.com, personel tambahan dikirim dari sejumlah wilayah. Sebanyak 200 personel Brimob dari Polda Maluku Utara, 500 personel Brimob dari Polda Sumatera Utara, dan 250 personel Brimob diberangkatkan dari Polda Sumatera Selatan.
Sementara itu, Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto telah mengambil keputusan untuk berkantor sementara di Papua. Iqbal menuturkan tujuan mereka ke sana guna melakukan pengendalian dan dialog dengan beberapa tokoh penting di Papua.
"Pak Kapolri (Tito Karnavian), Panglima TNI (Hadi Tjahjanto), dan beberapa pejabat utama Mabes TNI dan Mabes Polri akan berangkat hari ini. Rencana pukul 16.00 WIB untuk melakukan beberapa pengendalian dan juga dialog dengan beberapa tokoh yang dianggap sangat penting," kata Iqbal.
Iqbal menjelaskan kehadiran petinggi dua institusi tersebut tidak lain ialah untuk memberikan jaminan keamanan agar situasi dan kondisi kembali tenang. Selain juga agar masyarakat dapat menjalankan aktivitasnya tanpa rasa was-was.
"Walaupun saat ini (kondisi) relatif kondusif," tuturnya.
Sebelumnya, Tokoh Papua Samuel Tabuni meminta pemerintah menarik pasukan keamanan dari wilayah Papua dan Papua Barat. Menurutnya, itu bisa membantu meredakan situasi yang memanas sejak beberapa pekan terakhir.
Samuel mengatakan hal itu dalam konferensi pers bersama Menko Polhukam Wiranto dan tokoh Papua lain di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Jum'at (30/8).
"Tapi terakhir tadi saya minta sama Bapak (Wiranto) bahwa pasukan itu ditarik," tutur Samuel.
[Gambas:Video CNN] (ryn/bmw)