Pemerintah Cari Cara Persuasif Pindahkan Pencari Suaka

CNN Indonesia
Jumat, 06 Sep 2019 00:01 WIB
Kemenko Polhukam menyatakan tak mau menggunakan cara pemaksaan untuk memindahkan para pengungsi yang masih bertahan di sebuah tempat di Kalideres.
Para pengungsi dari Afghanistan di Eks Gedung Kodim Kalideres, Jakarta Barat, Sabtu (31/8). (CNN Indonesia/Daniela Dinda)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Satgas Penanganan Pengungsi Luar Negeri Kemenko Polhukam Chairul Anwar mengatakan pemerintah masih melakukan cara-cara persuasif untuk membujuk para pengungsi pencari suaka agar meninggalkan pengungsian di eks Gedung Kodim, Kalideres, Jakarta Barat.

Masih ada sekitar 200 pengungsi pencari suaka yang masih bertahan di gedung tersebut, meski batas waktu tinggal di Kalideres sudah lewat pada 31 Agustus 2019.

"Enggak dipaksa, mana ada pemaksaan. Kita masih persuasif meminta mereka untuk kembali ke tempat tinggalnya masing-masing," ujar Chairul kepada para wartawan saat dihubungi, Kamis (5/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Chairul mengungkapkan para pencari suaka masih banyak yang terlantar lantaran ada kesulitan dalam penerimaan pencari suaka. Ia mengatakan negara pemberi suaka menentukan sejumlah kriteria.

Sedangkan Indonesia, lanjut dia, tetap memberikan suaka atas dasar kemanusiaan meski tidak memiliki tanggung jawab menampung mereka.

"Posisi Indonesia tidak meratifikasi Konvensi 1951 tentang Pengungsi. Artinya, Indonesia tidak punya kewajiban untuk menerima pengungsi dari luar negeri. Tapi karena mereka ada di Indonesia, pemerintah Indonesia, juga Pemprov DKI, memberikan bantuan dalam konteks kemanusiaan," jelas dia.

Secara terpisah, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) DKI Jakarta Taufan Bakri menyatakan Pemprov DKI tidak bisa menyeret para pengungsi untuk meninggalkan Kalideres.

"Kita enggak berani memaksa orang, ngusir-ngusir orang, nanti terkena [pelanggaran] HAM lagi," katanya saat dihubungi.

Masa tinggal pengungsi pencari suaka di eks Gedung Kodim, Kalideres, telah berakhir sejak beberapa hari lalu. Ratusan orang yang masih di sana rencananya akan dipindah ke sebuah tempat di bilangan Tebet, Jakarta Selatan.

Pemprov DKI Jakarta telah melakukan pengurangan pasokan air dan listrik bagi para pencari suaka yang masih bertahan di eks Gedung Kodim, Kalideres.

"Kita sementara minimkan air, listriknya dulu," kata Taufan di kompleks Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (4/9).

Untuk saat ini, kata Taufan, pihak United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) atau badan PBB yang bertugas menangani para pencari suaka di Indonesia masih membujuk mereka agar segera meninggalkan lokasi pengungsian.

[Gambas:Video CNN] (ani/wis)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER