Koalisi Masyarakat Sipil Bawa Keranda dan Tabur Bunga di KPK

CNN Indonesia
Jumat, 13 Sep 2019 21:14 WIB
Sejumlah anggota koalisi masyarakat sipil membawa keranda dan menggelar aksi tabur bunga di gedung KPK usai kericuhan yang terjadi di gedung KPK, Jumat (13/9).
Koalisi Masyrakat Sipil menggelar aksi tabur bunga di gedung KPK. (CNNIndonesia/Aini Putri Wulandari)
Jakarta, CNN Indonesia -- Koalisi Masyarakat Sipil Kawal Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar aksi membawa keranda berkain hitam dan menabur bunga di lobi gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Jumat (13/9).

Aksi itu dilakukan setelah tiga pimpinan KPK melakukan konferensi pers menyatakan menyerahkan mandat pengelolaan KPK kepada Presiden Joko Widodo.

Pantauan CNNIndonesia.com, perwakilan masyarakat sipil meletakan keranda itu di depan pintu gedung. Kemudian mereka menaburkan bunga berwarna merah dan putih.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terlihat juga ada kertas bertuliskan 'RIP KPK' dan 'KPK Telah Mati'. Kemudian bendera warna kuning juga terlihat di sekitarnya seperti ada orang yang meninggal.

Anggota Divisi Hukum dan Monitoring Peradilan Indonesia Corruption Watch (ICW) Lalola Easter yang hadir saat itu menjelaskan hal ini merupakan inisiatif untuk menunjukkan rasa turut berduka terkait sejumlah dinamika yang terjadi.

"Simbolisasi yang dipilih adalah keranda, bendera kuning dan juga ucapan belasungkawa adalah karena kami memandang bahwa KPK sudah mati, ketika ada pimpinan yang bermasalah kemudian dipilih dengan suara yang juga bulat  di Komisi III," kata dia.
Lalola menjelaskan koalisi telah melihat banyak proses yang tidak sesuai dengan ketentuan mulai dari penetapan capim KPK yang memiliki rekam jejak buruk, hingga penetapan ketua KPK yang baru serta wacana revisi UU KPK.

"Kalau KPK dipimpin oleh orang atau figur bermasalah yang dipercaya oleh publik itu hanya akan jadi sejarah," kata dia.

"Di hari kemarin atau bahkan dua hari sebelumnya bayangan kematian itu sepertinya semakin mendekat ke KPK dan hari ini menjadi mungkin bisa dipandang sebagai klimaks" tambah dia.

Lalola kemudian berpendapat bahwa seluruh kejadian tersebut seperti menunjukkan upaya pelemahan KPK.

"Jadi memang ini bisa dilihat sebagai tangisan putus asa mungkin ya,  jadi seperti sudah tidak ada lagi dukungan dari negara untuk KPK," kata dia.

Sebelumnya, Ketua KPK Agus Rahardjo melakukan konferensi pers. Ia menyatakan menyerahkan tanggung jawab pengelolaan KPK kepada Presiden Joko Widodo. Hal ini menyikapi sejumlah serangan terhadap KPK belakangan ini.

"Setelah kami pertimbangkan maka kami pimpinan yang merupakan penanggung jawab KPK dengan berat hati pada Jumat ini, kami menyerahkan pengelolaan KPK kepada Presiden," kata Agus.
Agus menyatakan saat ini pihaknya masih menunggu perintah dari presiden terkait apakah pihaknya masih akan dipercaya memegang tanggung jawab di KPK hingga Desember.

"Kami tunggu perintah itu dan kemudian akan operasional seperti biasa kami tunggu perintah itu, mudah-mudahan kami diajak presiden bicara terkait kegelisahan kami," ujar Agus.

[Gambas:Video CNN] (ani/ugo)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER