Singgung 'Taliban' di Kasus Imam Nahrawi, PMII Demo KPK Besok

CNN Indonesia
Kamis, 19 Sep 2019 14:15 WIB
PMII menyebut ada Kelompok Taliban di KPK yang bukan hanya akan mengganggu pemerintah tapi juga menggangu mereka yang berlatar belakang nahdliyin.
PMII akan menurunkan kadernya untuk menggelar demo di KPK besok terkait penetapan tersangka Imam Nahrawi. (CNN Indonesia/Fachri Fachrudin)
Jakarta, CNN Indonesia -- Organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) akan menggelar aksi demonstrasi di depan gedung Merah Putih KPK besok, Jumat (20/9). Demo digelar setelah KPK menetapkan Menteri Pemuda dan Olahraga yang juga kader PMII Imam Nahrawi sebagai tersangka.

Koordinator Nasional PMII, Muhammad Syarif Hidayatullah mengatakan aksi tersebut dilakukan untuk menuntut KPK agar 'mengusir' kelompok tertentu yang ada di internal KPK.

Pasalnya, kata Syarif, kelompok-kelompok tersebut menjadikan KPK hari ini menjadi alat politik sehingga kinerjanya tidak sesuai dengan apa yang seharusnya dilakukan. Termasuk dalam penetapan Imam Nahrawi sebagai tersangka penerima suap dana hibah KONI.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Terlepas dari Mas Imam adalah senior PMII, kita juga melihat bahwa kondisi di internal KPK sendiri itu terlalu politis dalam mengambil langkah-langkah," ujar Syarif kepada CNNIndonesia.com saat dihubungi, Kamis (19/9).

Syarif menyinggung soal kelompok taliban di tubuh komisi antirasuah yang punya kepentingan tertentu.

"Hubungan kelompok Taliban kita lihat hari ini bahwa bukan hanya pemerintah yang akan diganggu tapi juga yang berlatar belakang Nahdliyin karena kan kita lihat Imam Nahrawi sebagai kader PMII, notabenenya kader muda NU," katanya.
Singgung 'Taliban' di Kasus Imam Nahrawi, PMII Demo KPK BesokMenpora Iman Nahrawi yang ditetapkan sebagai tersangka kasus suap dana hibah KONI. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Syarif kemudian menjelaskan kondisi politis di internal KPK semakin diperparah akibat mundurnya salah seorang pimpinan KPK setelah pemilihan pimpinan yang baru.

Selain itu, revisi UU KPK juga menurutnya menjadikan banyak kepentingan politik terus beredar di internal KPK.

"Masih banyak juga penyidik-penyidik lama yang kemudian sudah mengundurkan diri dan masih menetap di KPK  sampai hari ini," katanya.

Lebih lanjut, Syarif mengatakan esok akan ada 2 ribu kader PMII yang turun melakukan aksi. Ia juga mengaku telah mendapatkan izin dari pihak Polda Metro Jaya.

Aksi itu katanya juga akan dilakukan secara serentak di cabang-cabang PMII wilayah di seluruh Indonesia.

Dalam surat edaran yang diterima CNNIndonesia.com, Syarif menyatakan PMII memberikan tiga tuntutan yakni usir kelompok Taliban di KPK, meminta KPK tidak menjadi alat politik di akhir masa jabatannya, dan memeriksa unsur pimpinan dan penyidik KPK.

Isu soal kelompok taliban di tubuh KPK dimunculkan lewat pernyataan Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane. Ia mengatakan pegawai Taliban di KPK adalah pengikut penyidik Novel Baswedan. Lalu ada pula Polisi India yang merupakan kubu berseberangan.

KPK melalui Ketua Wadah Pegawai KPK Yudi Purnomo menampik isu kelompok polisi taliban ini. Menurutnya isu radikal dihembuskan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

Menurutnya, selama KPK berdiri hingga saat ini tidak ada satu pun pegawai yang terkait atau terlibat dalam aksi terorisme, komunisme, ataupun gerakan radikal yang bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945. 
[Gambas:Video CNN] (ani/sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER