Jakarta, CNN Indonesia -- Pihak kepolisian menyebut pelaku
penculikan penggiat media sosial
Ninoy Karundeng diduga berjumlah 20 hingga 30 orang.
Polda Metro Jaya telah meringkus dua pelaku di antaranya. Mereka berinisial RF dan S. Hingga kini polisi masih memburu terduga pelaku lainnya.
"Ya, kita masih mengejar pelaku lainnya, banyak jumlahnya," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Suyudi Ario Seto saat dikonfirmasi pada Kamis (3/10).
Penangkapan terhadap dua pelaku penganiayaan tersebut diamankan pada Rabu malam setelah polisi mendapat laporan dari Ninoy.
Ninoy mengaku dianiaya di tengah demo di wilayah Gedung DPR/MPR pada 30 September lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ninoy Karundeng memang kemarin ada laporan ke PMJ. Melaporkan dikeroyok dianiaya," tutur Kabid Humas Polda Metro Jaya Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya.
Berdasarkan laporan Ninoy, dirinya dianiaya pelaku ketika sedang melintas menggunakan sepeda motor di wilayah Pejompongan, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Saat itu ia berhenti untuk mengambil gambar pendemo yang tengah mengangkut rekannya yang terkena gas air mata dengan telepon genggamnya.
Namun menyadari hal tersebut, para pedemo itu langsung mendekati Ninoy dan merampas telepon genggamnya. Ia kemudian diseret dan dikeroyok setelah pedemo tersebut melihat sejumlah tulisan Ninoy, dan baru dipulangkan dua hari setelahnya.
Ninoy lantas melaporkan kejadian tersebut ke Polda Metro Jaya.
[Gambas:Video CNN] (fey/pmg)