Demo Mahasiswa Suarakan Isu HAM Hingga Politik Kemeja Putih

CNN Indonesia
Senin, 21 Okt 2019 21:35 WIB
Para mahasiswa tertahan di kawasan Patung Arjuna Wiwaha, sehingga tak bisa berdemo di Taman Pandang yang berada di seberang Kompleks Istana Kepresidenan.
BEM se Indonesoa berunjuk rasa di kawasan Patung Kuda, Jakarta, 21 Oktober 2019.(CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gabungan elemen mahasiswa yang melakukan aksi unjuk rasa dengan melakukan long march menuju seberang Istana Kepresidenan menyayangkan penahanan kelompoknya di sepanjang Jalan Medan Merdeka Barat. Lokasi itu berada sekitar 900 meter dari Taman Pandang Istana.

Salah satu elemen mahasiswa menyatakan pihaknya telah menyiapkan sejumlah tuntutan dan juga kajian sebagai evaluasi kinerja Presiden selama satu periode terakhir.

"Jadi kita menghadirkan evaluasi, merawat ingatan dan satu lagi kita ingin memastikan lima tahun ke depan bahwa kebijakan-kebijakan yang dihadirkan ialah kebijakan yang pro dengan rakyat, kebijakan2 yang punya nilai nilai kemanusiaan," kata Ketua Dewan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah, Sultan Rifandi kepada wartawan di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Senin (21/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satunya, mereka menyoroti pidato pertama Jokowi yang tak menyinggung soal HAM dan korupsi setelah dilantik sebagai Presiden RI 2019-2024.

"Kami juga meng-highlight beberapa pernyataan-pernyataan presiden di awal periodenya yang kedua ini tidak serta-merta menyebutkan HAM serta masalah korupsi. Padahal semenjak bulan September kemarin menjadi salah satu highlight utama kami untuk bisa sama-sama merawat semangat reformasi," kata Ketua BEM UI Manik Marganamahendra.

Dia menegaskan mahasiswa akan tetap mengawal pemerintahan setelah dilantiknya Jokowi dan Ma'ruf Amin. Manik mengatakan mahasiswa akan menjadi mitra kritis bagi pemerintah.

"Ini adalah awal dari periode kepengurusan bapak presiden kita, tapi ini juga bukan akhir dari bentuk pengawalan mahasiswa dan masyarakat untuk sama-sama mengawal dan menjadi mitra kritis bagi pemerintah untuk terus membentuk gerakan yang baik, gerakan yang membantu pemerintah untuk menjadi pemerintahan yang baik," kata dia.
Bukan hanya itu, para mahasiswa juga menyindir langkah sejumlah politisi dan tokoh nasional yang menyambangi Istana Kepresidenan pagi tadi dengan mengenakan kemeja putih.

Mereka mengkritik bagi-bagi kekuasaan yang tengah dilakukan Presiden Jokowi dalam periode kedua pemerintahannya. Mereka khawatir tidak ada lagi kekuatan oposisi untuk mengkritisi pemerintahan lima tahun ke depan.

"Ingat, lima tahun ke depan mungkin tidak ada partai politik yang oposisi, tidak ada parpol yang mengkritisi," kata Sultan saat melakukan orasi siang tadi.

"Kami yang hadir disini bukan mengenakan kemeja putih tapi kami yang hadir di sini mengenakan almamater-almamater dari berbagai daerah kampus," imbuhnya.
[Gambas:Video CNN]
Dalam aksi tersebut, Ratusan mahasiswa itu mendesak Jokowi mendengarkan sejumlah tuntutan, diantaranya mewujudkan ekonomi kerakyatan, dengan mengutamakan kesejahteraan buruh, desa dan penguatan BUMN.

Kemudian, mengusut pelanggaran HAM masa lalu, menolak pelemahan pemberantasan korupsi dan tolak keterlibatan pelanggar HAM dalam pemerintahan; Mereformasi pendidikan untuk membentuk pendidikan yang murah, mudah diakses, demokratis dan menolak segala liberalisasi serta komersialisasi pendidikan.

Mereka juga menuntut Jokowi melakukan reforma agraria sejati dengan orientasi kesejahteraan petani, keterlibatan masyarakat adat dan menolak segala jenis perampasan lahan.
(mjo/kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER