
Kubu Airlangga Wacanakan Ketua Golkar Dipilih secara Aklamasi
CNN Indonesia | Selasa, 12/11/2019 19:49 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Kubu bakal calon petahana ketua umum (ketum) Partai Golkar Airlangga Hartarto mewacanakan pemilihan ketum Golkar periode 2019-2024 dilakukan secara aklamasi dalam Musyawarah Nasional (Munas) yang berlangsung pada 4 hingga 6 Desember mendatang.
Sekretaris Jenderal Partai Golkar sekaligus loyalis Airlangga, Lodewijk Friedrich Paulus, mengatakan aklamasi adalah proses pemilihan berdasarkan hasil musyawarah mufakat yang diamanatkan Pancasila.
"Kita mengharapkan aklamasi, aklamasi itu kan musyawarah, muyawarah mufakat itu selesai. Itu yang diamanatkan Pancasila di sila keempat," kata Lodewijk kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Selasa (12/11).
Lodewijk pun membantah pernyataan bakal calon ketum Golkar Bambang Soesatyo yang mewanti-wanti agar pemimpin Golkar di periode berikutnya tidak dipilih secara aklamasi.
Alasan Bamsoet, ketua umum partai harus lahir dari proses pemilihan yang dilakukan secara demokratis.
"Ini gak boleh. Di Golkar tidak terbiasa itu ketua umum lahir dari rapat pleno atau aklamasi, tetapi lahir dari Munas. Golkar biasanya panas tapi kemudian bersatu kembali," kata Wakil Koordinator Bidang Pratama Partai Golkar tersebut.
Sebaliknya, Lodewijk menilai sistem aklamasi justru akan mencegah perpecahan di tubuh Partai Golkar pascapemilihan ketum di Munas mendatang.
Pemilihan dengan sistem pemungutan suara atau voting yang justru berpotensi memecah Golkar di hari mendatang.
[Gambas:Video CNN]
"Justru aklamasi menghilangkan itu. Aklamasi kan kompak sepakat musyawarah memilih seseorang. Kalau dikatakan voting ya pasti pecah, ini justru kebalik," kata Lodewijk.
Namun begitu, menurutnya, sistem yang akan ditempuh di pemilihan ketum Golkar mendatang akan sangat tergantung pada kesepakatan pihak yang maju di bursa calon ketum Golkar.
"Tergantung bagi kader-kader yang akan maju dalam Munas, mereka tentunya akan berkomunikasi kemudian kesepakatan apa didapat nanti kita lihat," tutur Lodewijk. (mts/wis)
Sekretaris Jenderal Partai Golkar sekaligus loyalis Airlangga, Lodewijk Friedrich Paulus, mengatakan aklamasi adalah proses pemilihan berdasarkan hasil musyawarah mufakat yang diamanatkan Pancasila.
Lodewijk pun membantah pernyataan bakal calon ketum Golkar Bambang Soesatyo yang mewanti-wanti agar pemimpin Golkar di periode berikutnya tidak dipilih secara aklamasi.
Alasan Bamsoet, ketua umum partai harus lahir dari proses pemilihan yang dilakukan secara demokratis.
"Ini gak boleh. Di Golkar tidak terbiasa itu ketua umum lahir dari rapat pleno atau aklamasi, tetapi lahir dari Munas. Golkar biasanya panas tapi kemudian bersatu kembali," kata Wakil Koordinator Bidang Pratama Partai Golkar tersebut.
Sebaliknya, Lodewijk menilai sistem aklamasi justru akan mencegah perpecahan di tubuh Partai Golkar pascapemilihan ketum di Munas mendatang.
Pemilihan dengan sistem pemungutan suara atau voting yang justru berpotensi memecah Golkar di hari mendatang.
[Gambas:Video CNN]
"Justru aklamasi menghilangkan itu. Aklamasi kan kompak sepakat musyawarah memilih seseorang. Kalau dikatakan voting ya pasti pecah, ini justru kebalik," kata Lodewijk.
"Tergantung bagi kader-kader yang akan maju dalam Munas, mereka tentunya akan berkomunikasi kemudian kesepakatan apa didapat nanti kita lihat," tutur Lodewijk. (mts/wis)
ARTIKEL TERKAIT

Jelang Munas, Golkar Gelar Rapimnas di Jakarta
Nasional 3 minggu yang lalu
Jelang Munas, Airlangga Larang Anggota DPR Golkar ke Daerah
Nasional 3 minggu yang lalu
Bamsoet Mengaku Belum Putuskan Maju Jadi Caketum Golkar
Nasional 3 minggu yang lalu
Jokowi Tak Ikut Campur Bamsoet Vs Airlangga di Munas Golkar
Nasional 3 minggu yang lalu
Kubu Bamsoet Yakin Tak Ada Restu Jokowi untuk Caketum Golkar
Nasional 3 minggu yang lalu
Golkar Ingin Kepala Daerah Tetap Dipilih Langsung
Nasional 3 minggu yang lalu
BACA JUGA

Sri Mulyani Tunggu Titah Airlangga Bayar Beras Buangan Bulog
Ekonomi • 29 November 2019 19:16
RI Pakai Larangan Ekspor Nikel Lawan Diskriminasi Sawit UE
Ekonomi • 28 November 2019 19:21
Menko Airlangga Kejar Ekonomi Tumbuh 5,6 Persen pada 2020
Ekonomi • 21 November 2019 13:50
Jokowi Minta Pengembangan Blok Masela Dipercepat
Ekonomi • 20 November 2019 17:32
TERPOPULER

Geliat Hendra Menekuni Keramik
Nasional • 3 jam yang lalu
Polisi Tetapkan Jafar Shodiq Tersangka Penghinaan Ma'ruf Amin
Nasional 3 jam yang lalu
Mal di Green Bay Pluit Ditempeli Stiker Tunggak Pajak
Nasional 1 jam yang lalu