Makassar, CNN Indonesia -- Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar membentuk tim pencari fakta untuk menelusuri
kematian salah satu mahasiswanya, Andi Fredi Akirmas (21), yang tewas diserang oleh gerombolan orang tak dikenal yang menggunakan senjata tajam.
Rektor UMI Makassar Basri Modding mengatakan pembentukan TPF itu bertujuan untuk mengusut sisi internal kampus, dan memastikan apakah pelakunya apakah orang dalam atau bukan. Kalau terbukti pelaku adalah mahasiswa UMI, pihaknya akan melakukan pemecatan.
Ia menambahkan tim ini tetap berjalan saat polisi mengusut unsur pidananya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah kami layangkan surat ke unsur pimpinan untuk pertemuan besok mendengarkan laporan tim pencari fakta dengan ex officio bidang kemahasiswaan," kata Basri, di gedung rektorat, Rabu (13/11).
Selain orang dalam, Basri membuka peluang soal terduga pelaku dari kalangan luar. Pasalnya, di saat kejadian itu berlangsung ada banyak kegiatan di dalam kampus yang dihadiri banyak orang luar. Antara lain, festival UKM, rangkaian kegiatan peringatan Milad Fakultas Ekonomi, dan temu sastrawan nasional.
 Aktivitas di Fakultas Hukum UMI Makassar tampak berjalan normal. ( CNN Indonesia/Sari) |
Disinggung soal pengamanan pasca kejadian, Basri Modding mengatakan telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian mengantisipasi terulang kejadian serupa.
"Maksimal sebulan lamanya dibantu pengamanan," ujarnya.
Berdasarkan pantauan
CNNIndonesia.com, aktivitas di kampus ini tetap berjalan normal. Kampus pun tak meliburkan mahasiswa.
"Iya kampus tidak diliburkan. Soal berduka, iya kami berduka karena itu anak kami. Tapi aktivitas tetap berjalan karena di kampus saat ini banyak berlangsung kegiatan," kata Basri.
"Termasuk kegiatan temu sastrawan nasional, ada banyak tamu dari puluhan perguruan tinggi lain yang datang jadi tidak mungkin kampus diliburkan saat ada tamu," imbuhnya.
Diketahui, terjadi penyerangan di dalam kampus UMI Makassar di jl Urip Sumoharjo, Kecamatan Panakkukang, Jelang maghrib kemarin, Selasa (12/11).
[Gambas:Video CNN]Puluhan orang tak dikenal yang mengenakan penutup wajah menyerang sejumlah mahasiswa yang tengah mengopi di sebuah kafe di dekat Fakultas Hukum. Para penyerang ini membawa parang, badik, dan pipa besi.
Sadar ada penyerangan, mahasiswa di kafe itu berlari menyelamatkan diri. Namun, Andi, mahasiswa semester V Fakultas Hukum UMI Makassar, tertebas di bagian punggung. Ia sempat dilarikan ke RS Ibnu Sina, namun nyawanya tidak tertolong. Atas izin keluarga, jenazah korban dibawa ke RS Bhayangkara untuk dilakukan autopsi.
Hasil autopsi selama kurang lebih 3 jam itu menunjukkan bahwa ada sejumlah luka akibat benda tajam di tubuh korban. Yang paling parah adalah sabetan di bagian punggungnya.
Kapolrestabes Makassar Kombes Polisi Yudhiawan Wibisono mengatakan, berdasarkan keterangan saksi-saksi, para penyerang itu mencapai 20 orang. Sementara, mahasiswa yang berada di dalam kafe. Di dalamnya tengah ngopi sekitar tujuh mahasiswa yang tergabung dalam Lamellong, organisasi mahasiswa khusus asal Kabupaten Bone, tengah nongkrong.
"Yang jadi korban ini Andi Fredi Akirmas asal Dusun Luppureng, Desa Biccoing, Kecamatan Tonra, Kabupaten Bone," kata Yudhiawan.
Kepala RS Bhayangkara Makassar Kombes Farid Amansyah mengatakan keluarga sudah membawa jenazah korban ke Bone pada Rabu (13/11) pukul 03.00 WITA.
Kasus tewasnya mahasiswa ini ditangani oleh Polsek Panakkukang dengan dibantu oleh Polrestabes Makassar dan Polda Sulsel. Total saksi yang dimintai keterangannya 15 orang mahasiswa.
(svh/arh)