Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pertahanan,
Prabowo Subianto memastikan rencana pengiriman taruna Indonesia untuk belajar di luar negeri termasuk dalam sistem pertukaran pelajar bagi para kadet
TNI.Staf Khusus Menteri Pertahanan Bidang Komunikasi Publik dan Hubungan Antar Negara, Dahnil Anzar Simanjuntak memastikan rencana Prabowo tersebut bukan terkait belajar penuh di luar negeri.
Dia menyebut, maksud Prabowo sebelumnya adalah berupa sistem pertukaran pelajar. Hal itu juga, sambungnya, telah lama dilakukan oleh Indonesia dengan beberapa negara sahabat lain.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Taruna memiliki kesempatan belajar tentang budaya militer negara lain, dan kekhasan negara tersebut, jadi taruna kita memiliki wawasan dan kapasitas tentang negara lain lebih luas, ketika mereka lulus sebagai taruna dan menjadi perwira," kata Dahnil kepada wartawan, Selasa (19/11).
Lagi pula kata dia, selama ini pun TNI memang memiliki program untuk mengirim perwiranya guna belajar di luar negeri.
"Untuk peningkatan kapasitas perwira selama ini TNI juga sudah melakukan pengiriman beberapa perwira muda bersekolah di luar negeri seperti ke West Point AS (Amerika Serikat)," katanya.
Sebelumnya, Prabowo Subianto berencana mengirim taruna Indonesia belajar militer di Malaysia. Dia menyampaikan itu saat melakukan kunjungan kerja ke Malaysia dan bertemu dengan Menteri Pertahanan Malaysia Mohammad Bin Sabu.
[Gambas:Video CNN]
Rencana Prabowo itu sempat dikritik Wakil Ketua Komisi I DPR fraksi PKS Abdul Kharis Almasyari. Menurutnya, tidak semua negara lain memiliki metode pendidikan yang lebih baik.
"Belum tentu [lebih baik], tergantung negara mana. Jangan mandang luar [negeri] pasti lebih baik dong," kata Kharis di Kompleks MPR/DPR, Jakarta, Senin (18/11).
(tst/kid)