Jakarta, CNN Indonesia -- Kabid Humas
Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan puluhan
warga negara China melakukan aksi
penipuan di Indonesia untuk menghindari pengejaran kepolisian di negara asalnya. Mereka sudah memiliki jaringan di China.
"Kenapa mereka berbuat di sini (Indonesia) karena untuk menjauhi, karena di sana mereka sudah dikejar, lari ke sini," kata Yusri di Polda Metro Jaya, Selasa (26/11).
Praktik penipuan yang dilakukan warga negara China di Indonesia, kata Yusri, berhasil dibongkar dengan melakukan pelacakan IP Address. Kepolisian menemukan 12 titik lokasi dari hasil pelacakan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepolisian lalu melakukan pendalaman. Kemudian, ditemukan bahwa puluhan warga negara China itu berada di tujuh wilayah, yakni di Jakarta dan Jawa Timur.
Yusri menuturkan hasil dari aksi penipuan itu langsung disetor ke China. Ia menyebut tak ada hasil penipuan yang disimpan di Indonesia.
"Dari tujuh kelompok ini, (kerugian) Rp36 miliar pelaporan dari sana kerugiannya," ucap Yusri.
[Gambas:Video CNN]Polisi baru saja meringkus 85 tersangka warga negara China terkait kasus penipuan online atau kejahatan
phone fraud. Mereka ditangkap di tujuh lokasi berbeda.
"Kita melakukan penangkapan 91 orang di tujuh lokasi, dari 91 orang itu 85 warga negara China," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono.
Gatot menuturkan 85 warga negara China itu datang ke Indonesia dengan menggunakan visa wisata. Koordinator para tersangka, lanjut Gatot, diketahui berada di China.
Selain warga negara China, polisi juga turut meringkus enam warga negara Indonesia. Disampaikan Gatot, enam WNI itu tidak terlibat dalam aksi penipuan tersebut.
Mereka sebatas membantu para tersangka saat berpergian, membantu keperluan makan, bersih-bersih rumah, dan sebagainya.
(dis/bmw)