
Megawati Singgung Masjid di Kementerian Terpapar Radikalisme
CNN Indonesia | Selasa, 03/12/2019 17:23 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri menyinggung masjid-masjid di kementerian dan aparatur sipil negara (ASN) yang terpapar radikalisme. Megawati mengatakan ingin membumikan nilai Pancasila di kementerian/lembaga.
Hal itu Megawati sampaikan saat memberikan sambutan dalam acara 'Presidential Lecture', Internalisasi dan Pembumian Pancasila, di Istana Negara, Jakarta, Selasa (3/12).
"Karena kita sendiri tahu sudah sampai seberapa jauh terpaparnya masjid-masjid kita," kata Megawati.
"Saya sampai tanya dengan kiai-kiai, ini senior saya. Saya sampaikan, apakah masjid itu, apakah Allah SWT itu memang penyampaiannya itu adalah kebencian, merusak, tidak toleran," ujarnya menambahkan.
Megawati menyatakan masih banyak masjid di lingkungan kementerian/lembaga mengizinkan kiai ataupun ustaz yang kerap menyampaikan kebencian.
Ketua umum PDI-Perjuangan itu mengaku pernah menyampaikan hal ini kepada Jusuf Kalla, yang juga ketua Dewan Masjid Indonesia.
"Tolong pak kalau dibiarkan saja hanya kebencian yang diberikan kepada mereka-mereka ini, rakyat kita yang perlu rohaninya diisi, tapi oleh seperti itu. Bagaimana kalau kita kejadian seperti di timur tengah? siapa yang akan menghentikan?" tuturnya.
Megawati lantas mengatakan bahwa Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tjahjo Kumolo memiliki tugas berat untuk memikirkan ASN yang terpapar radikalisme.
"Seperti ASN. Sekarang yang pusing kepala sebetulnya Pak Tjahjo. Saya bilang hati-hati loh Yo, kamu yang mesti mikirkan kenapa ASN bisa terpapar (radikalisme), sampai sebegitu," ujarnya.
[Gambas:Video CNN]
Oleh karena itu, Megawati meminta izin kepada pimpinan kementerian/lembaga untuk pihaknya dari BPIP masuk membumikan nilai-nilai Pancasila. Ia mengucapkan terima kasih kepada Jokowi yang telah diberi tugas bersama anggota BPIP untuk membumikan pancasila.
"Dengan segala hormat saya, kalau nanti saya mau kulonuwun mohon diterima, kalau saya ditolak enggak apa-apa. Tapi jangan Buya, pak Tri ditolak," ujarnya. (fra/gil)
Hal itu Megawati sampaikan saat memberikan sambutan dalam acara 'Presidential Lecture', Internalisasi dan Pembumian Pancasila, di Istana Negara, Jakarta, Selasa (3/12).
"Karena kita sendiri tahu sudah sampai seberapa jauh terpaparnya masjid-masjid kita," kata Megawati.
"Saya sampai tanya dengan kiai-kiai, ini senior saya. Saya sampaikan, apakah masjid itu, apakah Allah SWT itu memang penyampaiannya itu adalah kebencian, merusak, tidak toleran," ujarnya menambahkan.
Megawati menyatakan masih banyak masjid di lingkungan kementerian/lembaga mengizinkan kiai ataupun ustaz yang kerap menyampaikan kebencian.
Ketua umum PDI-Perjuangan itu mengaku pernah menyampaikan hal ini kepada Jusuf Kalla, yang juga ketua Dewan Masjid Indonesia.
"Tolong pak kalau dibiarkan saja hanya kebencian yang diberikan kepada mereka-mereka ini, rakyat kita yang perlu rohaninya diisi, tapi oleh seperti itu. Bagaimana kalau kita kejadian seperti di timur tengah? siapa yang akan menghentikan?" tuturnya.
Megawati lantas mengatakan bahwa Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tjahjo Kumolo memiliki tugas berat untuk memikirkan ASN yang terpapar radikalisme.
"Seperti ASN. Sekarang yang pusing kepala sebetulnya Pak Tjahjo. Saya bilang hati-hati loh Yo, kamu yang mesti mikirkan kenapa ASN bisa terpapar (radikalisme), sampai sebegitu," ujarnya.
[Gambas:Video CNN]
Oleh karena itu, Megawati meminta izin kepada pimpinan kementerian/lembaga untuk pihaknya dari BPIP masuk membumikan nilai-nilai Pancasila. Ia mengucapkan terima kasih kepada Jokowi yang telah diberi tugas bersama anggota BPIP untuk membumikan pancasila.
"Dengan segala hormat saya, kalau nanti saya mau kulonuwun mohon diterima, kalau saya ditolak enggak apa-apa. Tapi jangan Buya, pak Tri ditolak," ujarnya. (fra/gil)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
LIHAT SEMUA
Berita Daerah Terbaru
LAINNYA DI DETIKNETWORK
TERPOPULER

Pangkat Komcad Dinilai Makin Tegaskan Militerisasi Sipil
Nasional • 1 jam yang lalu
Siswi Disuruh Berjilbab, Kepala SMKN 2 Padang Minta Maaf
Nasional 7 jam yang lalu
DPRD Ungkap 5 Lahan Baru Makam Covid, di Dukuh hingga Joglo
Nasional 49 menit yang lalu