Balita Tewas di Samarinda, KPAI Soroti Standardisasi Day Care

Antara | CNN Indonesia
Senin, 09 Des 2019 19:27 WIB
Balita berusia 4 tahun, MYG, hilang saat dititipan di tempat penitipan anak. Dua pekan hilang, MYG ditemukan tewas dengan kondisi mengenakan tanpa kepala.
Ilustrasi bayi. (morgueFile/idahoeditor)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Rita Pranawati menyesalkan kasus meninggalnya anak berusia empat tahun, MYG yang ditemukan tanpa kepala usai hilang dari Taman Penitipan Anak (TPA) atau day care sejak dua pekan lalu di Samarinda, Kalimantan Timur.

KPAI menyoroti keberadaan TPA yang banyak tidak memenuhi standardisasi. Rita menyebut kondisi tersebut terbukti dari riset KPAI bahwa ada 44 persen TPA/day care tidak berizin.

"Standardisasi SDM pengelola TPA belum menyeluruh," kata Rita kepada wartawan di Jakarta, Senin (9/12) dikutip dari Antara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu poin pelayanan adalah keamanan. Rita menyebut masih ada 49,3 persen TPA yang tidak memiliki sistem keamanan. Kejadian di Kalimantan Timur, sambungnya, mengingatkan bahwa TPA diharapkan melakukan perubahan agar menjadi tempat pengasuhan sementara yang baik ketika orang tua bekerja.
"Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan perlu segera melakukan pembenahan," katanya.

KPAI, kata dia, menyadari kebutuhan akan TPA meningkat seiring dengan terjadinya perubahan sosial. Dia mengatakan meningkatnya pendidikan perempuan dan peningkatan partisipasi perempuan dalam dunia kerja mengubah pola pengasuhan terkadang ke keluarga besar. Beberapa di antara mereka memilih day care.

"Banyak orang berpikiran bahwa menempatkan anak di lembaga pengasuhan lebih pasti karena bentuknya lembaga dibandingkan dengan kepada orang perorang seperti asisten rumah tangga. Belum lagi saat ini sulit mencari ART yang dapat dipercaya," katanya.
[Gambas:Video CNN]

KPAI, sambungnya, menemukan bahwa kebutuhan akan TPA dan TAS meningkat tidak hanya di perkotaan tapi juga di daerah dari yang mahal hingga yang berbayar Rp5 ribu per jam.

Seperti diberitakan sebelumnya, warga Samarinda digegerkan penemuan mayat bali tanpa kepala di sebuah parit di Jalan Antasari Kecamatan Samarinda Ulu, Minggu (8/12).

Sang ayah bayi membenarkan bahwa bayi yang ditemukan warga itu adalah anaknya, MYG (4) yang sebelumnya dititipkan di tempat penitipan anak atau day care yang berada di Jalan AW Syahranie dan hilang sejak Jumat (22/11).



(ain)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER