Jakarta, CNN Indonesia -- Warga yang mengajukan program
DP 0 Rupiah disebut banyak gagal memenuhi kriteria pinjaman bank untuk memiliki unit. Kepala UPT Fasilitasi Rumah DP 0 Rupiah Dzikran Kurniawan mengungkapkan penyebab utamanya adalah karena terlilit
pinjaman online.
"Tapi satu yang perlu hati-hati juga banyak masyarakat yang tertolak karena kredit-kredit yang fintech itu, kredit online yang sangat mudah pengajuannya," kata Dzikran di Cilangkap, Jakarta, Kamis (12/12).
Dzikran mengungkapkan cicilan secara online itu biasanya memiliki bunga cukup besar, sehingga mempengaruhi profil keuangan warga yang mendaftar program DP 0 Rupiah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu kan sangat cepat disetujui tapi bunga cukup besar, terjerat kredit macet dan itu enggak bisa disetujui Bank DKI. Itu memang aturan dari Bank DKI dan OJK," ujar dia.
Selain cicilan kredit online, Dzikran menyebut peminat DP 0 Rupiah yang ditolak juga disebabkan oleh cicilan sepeda motor. Biasanya masyarakat yang mengontrak sudah memiliki cicilan sepeda motor yang berjalan dan ini tidak memenuhi persyaratan dari Bank.
"Misalnya mereka punya sisa uang Rp2,5 juta. Sudah cicil motor duluan Rp1,5 juta tinggal sisa Rp1 juta buat ambil rumah. Kan itu susah untuk nyicil nya," beber dia.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan bakal mencari solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut. Sebab sejauh ini minat warga terhadap rumah DP 0 Rupiah cukup banyak tapi hanya sedikit yang mampu menembus syarat KPR yang diajukan Bank.
[Gambas:Video CNN]"Kemampuan dan persyaratan admnisitratif tidak sinkron, sekarang kita akan koreksi lebih mencerminkan kenyataan," tutup Anies.
Anies hari ini melakukan peletakan batu pertama untuk proyek DP 0 Rupiah Tahap II. Adapun lokasi proyek tahap II terletak di Cilangkap dengan nama Nuansa Cilangkap, Jakarta Timur. Estimasi pengerjaan proyek ini ditargetkan selama 18 bulan dan akan ada 850 unit DP 0 Rupiah yang terbangun.
Sejauh ini sudah ada 1.458 masyarakat yang telah mengajukan permohonan KPR. Dari angka itu sudah ada 225 yang sudah disetujui dan menunggu akad kredit. Terkini, ada 125 orang yang sudah akad KPR dan 85 sudah pindah menempati lokasi.
(ctr/wis)