Jakarta, CNN Indonesia --
Polres Metro Jakarta Selatan meringkus pelaku intimidasi terhadap dua anggota
Banser NU berinisial H, Kamis (12/12) sekitar pukul 15.00 WIB.
Kapolres Metro Jaksel Kombes Bastoni Purnama mengatakan H diringkus saat berada di tempat persembunyian yang di sebuah padepokan di Sawangan, Depok. Di tempat itu pelaku disebut menenangkan diri usai melakukan persekusi.
"Dia di sana taubat dan menenangkan diri," kata Bastoni di Polres Metro Jaksel, Kamis (12/12) malam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bastoni mengatakan dari hasil pemeriksaan diketahui motif pelaku melakukan intimidasi terhadap kedua korban lantaran kesal bersenggolan saat di jalan. Kesal, pelaku kemudian membuntuti korban hingga ke Pondok Pinang, Jakarta Selatan.
"Sampai di TKP kemudian pelaku melakukan atau mengintimidasi dan pengancaman dengan kata-kata yang tidak perlu," ujarnya.
Bastoni menuturkan saat kejadian pelaku sempat mengira kedua korban merupakan anggota TNI. Namun, setelah dibuntuti, pelaku mengetahui bahwa pelaku bukanlah anggota TNI.
"Dikira pelaku berpakai loreng dikira tentara, pelaku sempat takut. Tapi setelah dilihat bukan, jadinya berani melakukan hal itu (intimidasi)," ucap Bastoni.
Setelah memastikan korban bukan anggota TNI, pelaku langsung memberhentikan kedua anggota Banser dan melakukan intimidasi.
Kepada polisi, pelaku H mengungkapkan bahwa aksi aksi itu ia lakukan seorang diri. Pelaku juga mengaku bahwa rekaman video aksi persekusi itu ia kirim ke grup Whatsapp.
"Pelaku sempat men-
share ke grup WA, pelaku sempat ditegur, sehingga dari WA grup tersebut video viral di medsos," tutur Bastoni.
[Gambas:Video CNN]Sementara itu, pelaku H mengaku tak bisa menahan emosi saat bersenggolan dengan kedua korban. Namun, ia menyebut telah menyesali aksi persekusi yang dilakukannya.
"Saya menyesali atas perbuatan tersebut karena faktor keadaan emosi," kata pelaku.
Lebih lanjut, pelaku H menyampaikan permintaan maaf atas aksi persekusi yang ia lakukan, khususnya kepada anggota Banser NU.
"Permintaan maaf saya terutama kepada masyarakat dan juga NU para ulama mohon maaf, dan saudara-saudara Banser dan GP Ansor," tuturnya.
Persekusi terhadap dua anggota Banser terungkap lewat rekaman video yang viral di media sosial. Dalam video itu seorang pria mencegat dan menginterogasi dua anggota Banser yang sedang berdiri di tepi jalan.
Pelaku juga memaksa dua anggota Banser mengucap takbir. Penolakan terhadap ajakan tersebut dibalas dengan makian kasar dan umpatan nama-nama hewan. Video itu diunggah akun Twitter resmi @nahdlatululama pada Selasa (10/12).
(dis/ain)