
MAKI Laporkan Kasus Jiwasraya ke Bareskrim Polri
CNN Indonesia | Rabu, 08/01/2020 08:32 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) bakal melaporkan sejumlah perusahaan yang diduga berkaitan dengan kasus gagal bayar PT Asuransi Jiwasraya (Persero) ke polisi.
"Rencana besok [red: hari ini] jam 1 setelah makan siang, di Bareskrim Mabes Polri," kata Koordinator MAKI Bonyamin Saiman ketika dikonfirmasi, Selasa (7/1).
Dia mengatakan pihak yang dilaporkan adalah sejumlah perusahaan yang dinaungi oleh dua orang saksi yang sudah dicekal terkait kasus Jiwasraya. Yakni, komisaris PT Hanson Internasional Benny Tjokrosaputro dan Presiden Komisaris PT Trada Alam Mineral Heru Hidayat.
Keduanya sudah menjalankan pemeriksaan sebagai saksi di Gedung Bundar Jaksa Muda Tindak Pidana Khusus, Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan, secara terpisah.
"Kemarin kan [dua perusahaan itu] diduga menikmati uang dari kasus Jiwasraya. Terlibat atau tidak kita lihat itu dari Kejaksaan. Tapi saya ingin membantu mau melaporkan ke kepolisian tindak pidana di luar korupsi," jelasnya.
Boyamin mengatakan ada dua dugaan yang ingin disangkakan terhadap perusahaan tersebut, yakni terkait UU No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan dan UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.
Menurut MAKI, perusahaan tersebut diduga telah melanggar UU Perbankan karena telah mengumpulkan dana masyarakat untuk keuntungan perusahaan.
"Berkaitan dengan UU Perbankan karena PT Hanson itu (diduga) mengumpulkan tabungan dari masyarakat sampai Rp2,4 triliun," tuturnya.
Sedangkan UU Pasar Modal diduga dilanggar karena kedua perusahaan diduga telah memberikan keterangan tidak benar kepada Bursa Efek Indonesia (BEI).
Boyamin mengaku melaporkan kedua perusahaan tersebut ke polisi karena ingin kasus Jiwasraya cepat diusut. Diharapkan, pihak Polri dan Kejagung bisa bekerja sama menuntaskan perkara PT Jiwasraya dengan cepat.
Hingga kini, kepolisian belum menerima laporan terkait kasus PT Jiwasraya dari pihak nasabah. Polri mengatakan kasus ini masih jadi ranah Kejaksaan Agung RI.
"(Kasus Jiwasraya) Itu kan (ranah) Kejaksaan. Iya (Polri tidak ikut campur)," tutur Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Argo Yuwono di Jakarta Selatan, Selasa (7/1).
[Gambas:Video CNN]
Kejagung sendiri sudah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi, termasuk Direktur Utama PT Jiwasraya Asmawi Syam dan beberapa pihak internal lainnya. Sedangkan Direktur keuangan PT Jiwasraya Hary Prasetyo dijadwalkan akan diperiksa di pekan ini.
Pencegahan ke luar negeri juga sudah dilakukan terhadap 10 nama. Menurut Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM, mereka yang dicegah antara lain Heru Hidayat, Benny Tjokrosaputro, Asmawi Syam.
Selain itu ada Getta Leonardo Arisanto, Eldin Rizal Nasution, Muhammad Zamkhani, Djonny Wiguna, Hendrisman Rahim, Hary Prasetyo, dan De Yong Adrian.
Kejaksaan Agung juga mempersilakan pihak yang ingin melaporkan kasus Jiwasraya di luar dugaan korupsi ke kepolisian.
"Kami hanya fokus pada penanganan dugaan tindak korupsi ini. Jadi silakan itu hak mereka," tutur Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung Hari Setiyono di Gedung Bundar Jampidsus Kejagung, Jakarta Selatan, Selasa (7/1).
(fey/arh)
"Rencana besok [red: hari ini] jam 1 setelah makan siang, di Bareskrim Mabes Polri," kata Koordinator MAKI Bonyamin Saiman ketika dikonfirmasi, Selasa (7/1).
Keduanya sudah menjalankan pemeriksaan sebagai saksi di Gedung Bundar Jaksa Muda Tindak Pidana Khusus, Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan, secara terpisah.
"Kemarin kan [dua perusahaan itu] diduga menikmati uang dari kasus Jiwasraya. Terlibat atau tidak kita lihat itu dari Kejaksaan. Tapi saya ingin membantu mau melaporkan ke kepolisian tindak pidana di luar korupsi," jelasnya.
![]() |
Menurut MAKI, perusahaan tersebut diduga telah melanggar UU Perbankan karena telah mengumpulkan dana masyarakat untuk keuntungan perusahaan.
"Berkaitan dengan UU Perbankan karena PT Hanson itu (diduga) mengumpulkan tabungan dari masyarakat sampai Rp2,4 triliun," tuturnya.
Boyamin mengaku melaporkan kedua perusahaan tersebut ke polisi karena ingin kasus Jiwasraya cepat diusut. Diharapkan, pihak Polri dan Kejagung bisa bekerja sama menuntaskan perkara PT Jiwasraya dengan cepat.
Hingga kini, kepolisian belum menerima laporan terkait kasus PT Jiwasraya dari pihak nasabah. Polri mengatakan kasus ini masih jadi ranah Kejaksaan Agung RI.
"(Kasus Jiwasraya) Itu kan (ranah) Kejaksaan. Iya (Polri tidak ikut campur)," tutur Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Argo Yuwono di Jakarta Selatan, Selasa (7/1).
[Gambas:Video CNN]
Kejagung sendiri sudah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi, termasuk Direktur Utama PT Jiwasraya Asmawi Syam dan beberapa pihak internal lainnya. Sedangkan Direktur keuangan PT Jiwasraya Hary Prasetyo dijadwalkan akan diperiksa di pekan ini.
Pencegahan ke luar negeri juga sudah dilakukan terhadap 10 nama. Menurut Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM, mereka yang dicegah antara lain Heru Hidayat, Benny Tjokrosaputro, Asmawi Syam.
Selain itu ada Getta Leonardo Arisanto, Eldin Rizal Nasution, Muhammad Zamkhani, Djonny Wiguna, Hendrisman Rahim, Hary Prasetyo, dan De Yong Adrian.
Kejaksaan Agung juga mempersilakan pihak yang ingin melaporkan kasus Jiwasraya di luar dugaan korupsi ke kepolisian.
"Kami hanya fokus pada penanganan dugaan tindak korupsi ini. Jadi silakan itu hak mereka," tutur Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung Hari Setiyono di Gedung Bundar Jampidsus Kejagung, Jakarta Selatan, Selasa (7/1).
(fey/arh)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Kejagung: Belum Ada Bukti Cukup Umumkan Tersangka Jiwasraya
Polri Belum Berencana Pertemukan Novel Baswedan dan Tersangka
Catatan KPA 2019: Polisi Aktor Utama Kekerasan Konflik Lahan
Pengacara Bantah Benny Tjokrosaputro Terlibat Kasus Jiwasraya
Firli: Sejak 2017, Baru Kemarin Bisa Ungkap Kasus Novel
LIHAT SEMUA
Berita Daerah Terbaru
LAINNYA DI DETIKNETWORK
TERPOPULER

Baku Tembak Polisi-Kelompok Ali Kalora, Satu Brimob Tewas
Nasional • 1 jam yang lalu
Oknum Polisi Lepas Tembakan di Parkiran Bar Medan
Nasional 2 jam yang lalu
Pakai Pelat TNI Palsu, Perempuan di Video Viral Minta Maaf
Nasional 1 jam yang lalu