Gerakan Demokrasi & Antikorupsi Terpopuler di Change.org 2019

CNN Indonesia
Sabtu, 18 Jan 2020 05:20 WIB
Gerakan pro demokrasi dan antikorupsi paling populer selama 2019 di situs petisi online change.org, dan memperoleh sejumlah kemenangan. Ilustrasi. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Situs wadah petisi online, change.org mencatat gerakan demokrasi dan antikorupsi menjadi isu paling populer selama 2019. Dua isu itu total mencatat 2,3 juta suara atau tanda tangan dalam delapan petisi.

Gerakan demokrasi dan antikorupsi, sekaligus menggeser dominasi isu lingkungan yang populer sebelumnya di change.org selama 2018.

Direktur Kemitraan Change.org Indonesia, Desmarita Murni menuturkan isu demokrasi dan antikorupsi populer sebab berada dalam momen pemilihan umum eksekutif dan legislatif. Selain keduanya, isu juga didorong oleh gerakan besar mahasiswa seperti aksi #ReformasiDikorupsi.

"Gerakan sosial terkait demokrasi dan antikorupsi meningkat karena situasi politik di Indonesia yang sedang diuji. Mulai dari pergantian masa jabatan wakil rakyat hingga pilpres," katanya dalam keterangan tertulis, Jumat (17/1).

Change.org mencatat, petisi #SemuaBisaKena yang masuk dalam gerakan #ReformasiDikorupsi menjadi salah satu petisi paling populer dengan mendapat dukungan hingga 1 juta suara masyarakat.

Petisi itu menurut Change.org, menjadi salah satu kanal yang digunakan warga untuk menyuarakan penolakan terhadap RKUHP. Belakangan, DPR tak mengesahkan sejumlah pasal kontroversial dalam RKUHP tersebut.

Tunggal Pawestri, aktivis pembuat petisi online gerakan menolak RKUHP beberapa waktu lalu menuturkan, gerakan melalui media sosial seperti Change.org tetap harus dibarengi dengan aksi langsung. Menurut Tunggal, wadah petisi online dalam sebuah gerakan demokrasi berguna untuk menjadi kanal menyuarakan aspirasi.

"Saya pikir, gerakan online enggak akan bisa bergaung kalau enggak diimbangi dengan gerakan yang langsung turun ke jalan. Akhirnya cuma jadi, hanya segelintir orang yang tahu, dan enggak masif gitu dukungannya," kata Tunggal kepada CNNIndonesia.com, Jumat (17/1).

Gerakan petisi menolak RKUHP yang dibuat Tunggal mendapat 1 juta petisi hanya dalam waktu lima hari. Gerakan petisi itu ia buat dengan kerja sama dengan sejumlah lembaga hukum dan organisasi gerakan, seperti Institute for Criminal Justice Reform (ICJR), LBH Apik, dan beberapa relawan yang tergabung dalam Aliansi Nasional untuk Reformasi KUHP.

"Karena mereka yang sangat paham betul substansinya. Saya minta di-briefing. Dikasih masukan bagaimana mengemas isunya agar terlindung dari gugatan yang enggak masuk akal," kata Tunggal.

Selain itu, gerakan demokrasi dan antikorupsi dalam catatan Change.org masuk dalam petisi yang memperoleh kemenangan.

Change.org mencatat, satu dari empat petisi online melalui situs itu memperoleh kemenangan. Total, ada lebih dari 2,5 juta pengguna Change.org memperoleh kemenangan lewat petisinya.

Selain petisi yang dibuat Tunggal, petisi yang memperoleh kemenangan antara lain, gerakan bebaskan Ananda Badudu hingga gerakan menolak RUU Permusikan yang dibuat musisi Danilla Riyadi. (thr/wis)
Lihat Semua
SAAT INI
BERITA UTAMA
REKOMENDASI
TERBARU
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
LIHAT SELENGKAPNYA

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

TERPOPULER