Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Kesehatan (
Kemenkes) memastikan pasien yang sedang dirawat di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso tidak terjangkit
virus corona. Kepastian itu berdasarkan hasil uji laboratorium terhadap pasien.
Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Achmad Yurianto mengungkapkan pasien tersebut hanya mengidap infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).
"Negatif, sebentar lagi mungkin sudah boleh pulang," kata Yurianto saat dikonfirmasi, Jumat (24/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yurianto menyebut pasien sudah mulai pulih dan tak lagi demam tinggi. Nafsu makannya berangsur membaik.
Dia memprediksi pasien itu sudah bisa pulang akhir pekan ini. Namun pihak rumah sakit masih memastikan kondisi kesehatan pasien hingga pulih.
"Ya dalam dua-tiga hari ini pulang. Kalau sudah tidak membutuhkan perawatan, nanti pasiennya kita suruh pilih mau pulang kapan. Kalau dia mau pulih betul, baru mau pulang, ya
monggo," tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Yurianto turut memastikan tiga turis asal China di Bali negatif corona. Dia menyebut tiga orang itu sudah boleh pulang.
"Kalau yang di Denpasar juga negatif, semua tiga-tiganya. Sebenarnya sudah boleh pulang, sudah boleh pulang, tetapi belum pulang," ujar dia.
[Gambas:Video CNN]Sebelumnya, RSPI Sulianti Saroso merawat seorang pasien suspect corona. Suspect tersebut baru kembali ke Indonesia dari China pada Rabu (22/1).
Sejak tiba di Bandara Soekarno-Hatta, penumpang itu terdeteksi oleh pemindai panas atau thermal scanner memiliki panas di atas 38 derajat Celcius. Sang
suspect kemudian mendapat Health Alert Card.
Pemerintah telah menetapkan status Siaga 1 untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona yang berasal dari Wuhan, China. Alat deteksi panas tubuh dikerahkan ke bandara dan pintu masuk lain untuk mengecek kesehatan orang-orang yang datang dari luar negeri.
Virus Corona sendiri telah menyebar ke sejumlah negara, termasuk Singapura, Filipina, dan Vietnam. Meski demikian Yurianto meminta masyarakat Indonesia tidak berlebihan menanggapi wabah virus corona.
Yurianto menyebut kegaduhan soal virus Corona membuat masyarakat Indonesia menganggap semua hal yang baru datang dari China terjangkit virus itu. Padahal, anggapan itu salah besar.
"Ini yang kemudian jadilah ke mana-mana dan memunculkan kegelisahan sehingga kemarin, 'Wah ini ada pegawai Huawei nih baru dari China ini, wah langsung corona'. Kalo dari sana (China) semua (terjangkit corona) ya repot, ponsel saya bisa-bisa kena (corona), ini ponsel China," kata Yurianto sembari bercanda.
Yurianto menjelaskan Indonesia telah menerapkan prosedur operasional standar khusus usai wabah corona. Pemeriksaan kesehatan di pelabuhan dan bandara yang melayani perjalanan dari China diperketat.
(dhf/wis)