Surabaya, CNN Indonesia --
Banjir bandang terjadi di wilayah pegunungan Ijen, Bondowoso, Jawa Timur, pada Rabu (29/1). Badan Nasional Penanggulangan Bencana (
BNPB) menyebut Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) disebut jadi penyebabnya.
"Hujan dengan intensitas tinggi terjadi di wilayah pegunungan Ijen hingga memicu banjir bandang," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Bencana BNPB Agus Wibowo, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (29/1).
Ia menyebut banjir ini mulai melanda Desa Sempol, Kecamatan Ijen, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, sekitar pukul 13.00 WIB. BPBD Bondowoso mencatat 200 keluarga terdampak banjir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka mengungsi ke rumah tetangga atau kerabat terdekat. Ketinggian air genangan yang bercampur lumpur setinggi kurang lebih 60 cm," imbuh dia.
Selain akibat hujan deras, Agus menyebut ada faktor karhutla di wilayah hulu yang membuat banjir bandang itu terjadi.
[Gambas:Video CNN]"Pantaun sementara BPBD setempat menyebutkan bahwa karthutla 2019 lalu di wilayah hulu atau pegunungan Ijen menjadi faktor kejadian banjir bandang tersebut," ungkap dia.
 Sisa-sisa banjir bandang di Bondowoso. (Dok. Polres Bondowoso) |
Berdasarkan keterangan Kepala Pelaksana BPBD Bondowoso, Kukuh, banjir per pukul 17.50 WIB sudah surut dan cuaca sudah cerah. Banjir ini sendiri tak menimbulkan korban jiwa.
"Dua orang luka ringan, satu orang (lansia) di rawat di Puskesmas. Kondisi Membaik," kata dia.
Senada,Kabid Humas Polda JatimKombesTrunoyudo Wisnu Andiko mengatakan banjir bandang ini bermula akibat hujan deras di wilayah hulu, yaknipegununganIjen, yang gundul akibatkarhutla.
"Hutan yang gundul di wilayah pegunungan ijen menjadi faktor terjadinya banjir bandang di Desa Sempol, Kecamatam Ijen ini. Kerugian materil masih dalam pendataan," ujar dia.
Akibat bencana ini, setidaknya 200 kepala keluarga terdampak.
"Kurang lebih 200 KK terdampak. Para korban mengungsi di rumah tetangga atau saudaranya. Tidak ada korban jiwa," ujar Truno, melalui keterangan tertulisnya, Rabu (29/1).
 Foto: CNNIndonesia/Basith Subastian |
Kukuh melanjutkan BPBD Bondowoso bersama TNI Polri, relawan, masyarakat, dan dunia usaha, serta instansi lainnya saat ini bergotong royong membersihkan sisa material lumpur banjir. Dapur umum pun telah di buka di Kantor Kecamatan Ijen.
"BPBD Kab. Bondowoso sudah menetapkan SK Tanggap Darurat selama 14 hari terhitung tanggal 29 Januari 2020 - 11 Februari 2020," tandas dia.
BMKG sendiri menetapkan wilayah Jawa Timur berstatus 'Waspada' terkait cuaca pada 29 Januari pukul 07.00 WIB hingga 30 Januari 2020 pukul 07.00 WIB. Hujan lebat berpotensi terjadi di provinsi ini.
(frd/arh)