Pimpinan KPK Soal Penghargaan Novel: Bukan Tujuan dalam Kerja

CNN Indonesia
Selasa, 04 Feb 2020 17:33 WIB
Terkait penghargaan yang diterima penyidik Novel Baswedan, Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango menilai itu bukan tujuan dalam bekerja.
Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango menilai yang lebih penting dari penghargaan adalah semangat pengabdian. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango menyebut penghargaan yang diterima penyidik senior lembaga antirasuah Novel Baswedan dari National Centre For Governance, Integrity and Anticorruption (GIAAC) Malaysia, bukan tujuan dalam bekerja.

"Tentu sepantasnya kita mengucapkan selamat buat bung Novel sekaligus ikut berbangga karena beliau bagian dari KPK," kata dia saat dikonfirmasi melalui keterangan tertulis, Selasa (4/2).

"Hanya tentu saja, mendapatkan penghargaan bukan tujuan dalam bekerja. Yang terpenting adalah semangat pengabdian yang tak ada hentinya dalam pemberantasan korupsi di negeri tercinta ini," sambungnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, GIAAC atau KPK Malaysia memberi penghargaan kepada Novel dalam peluncuran Perdana International Anti-Corruption Champion Foundation (PIACCF). Ia menilai penghargaan tersebut diperoleh atas presentasinya dalam konferensi negara-negara pihak penandatanganan konvensi PBB menentang korupsi (COSP-UNCAC) di Abu Dhabi, Uni Emirates Arab, Senin (16/12/2019).

Saat menjadi pembicara tamu, Novel memamerkan keberhasilan KPK menaikkan 21 poin indeks persepsi korupsi (IPK) dari semula 17 menjadi 38.

Dua polisi aktif (berbaju jingga) jadi tersangka kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan.Dua polisi aktif (berbaju jingga) jadi tersangka kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan. (ANTARA FOTO/Abdul Wahab)
Selain itu, selama ia menjadi kepala satuan tugas (kasatgas) penyidik, sebanyak 197 tersangka dijebloskan ke penjara, termasuk eks ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar, eks Ketua DPR Setya Novanto, tiga menteri, enam gubernur, 72 anggota DPR/ DPRD, 18 bupati dan wali kota, dua jenderal polisi dan empat hakim, serta tiga jaksa.

Novel sendiri kemudian jadi korban penyiraman air keras oleh dua anggota polisi, RM dan RB, pada 2017. Keduanya kini sudah dijadikan tersangka.

Pelaksana Tugas Juru Bicara Penindakan KPK, Ali Fikri, menyebut Novel sebagai korban atas pekerjaannya menangkap koruptor.

Sementara, kata Ali, PIACCF merupakan organisasi yang dibentuk untuk mendukung pegawai lembaga antikorupsi yang menjadi target atau terancam jiwa, keselamatan, dan kehormatannya dalam melaksanakan tugas.

Novel, katanya, dianggap sudah memenuhi syarat untuk mendapat penghargaan tersebut.

Di sisi lain, klaim Ali, KPK berkomitmen melindungi pegawainya dalam melaksanakan tugas memberantas rasuah.

[Gambas:Video CNN]
"KPK juga terus dan tetap berkomitmen terhadap perlindungan pegawai dalam pelaksanaan tugas," katanya.

"Ditambah lagi, otak intelektual yang mendalangi penyerangan terhadap Novel Baswedan belum juga diketahui," tandas dia.

(arh/ryn/arh)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER