Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Presiden
Ma'ruf Amin menyebut sikap dan pemikiran
intoleran melahirkan sikap
radikalisme dan bermuara pada tindakan
terorisme yang mengganggu keamanan Indonesia
Hal itu ia katakan saat menghadiri acara ulang tahun Ikatan Pelajar Nahdhatul Ulama (IPNU) ke-66 di GOR Soemantri Brodjonegoro, Jakarta, Minggu (23/2)
"Karena itu kita tak boleh membiarkan cara berfikir dan bersikap intoleran, kemudian bisa melahirkan sikap radikalisme dan selanjutnya bisa menimbulkan lahirnya terorisme," kata Ma'ruf.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, Ma'ruf menyebut cara berfikir intoleran akan melahirkan fanatisme dan ego suatu kelompok. Menurutnya, fanatisme kelompok itu lekat dengan
takfiri atau sebuah sikap yang gampang menuduh sesama muslim sebagai kafir.
"Artinya kelompok yang benar hanya golongan saja, yang lain tidak benar dan yang lain sesat bahkan yang lain kafir dan ini akan melahirkan kelompok
takfirun," kata dia.
[Gambas:Video CNN]
Melihat persoalan itu, Mantan Rais Aam PBNU itu meminta agar semua pihak bisa mengawal agar pemikiran radikal tak berkembang di Indonesia. Hal itu bertujuan agar masyarakat Indonesia tetap rukun, damai dan tentram.
Ma'ruf pun lantas berharap agar semua pihak mau mengembangkan cara berfikir Islam yang toleran. Ia berharap narasi kebencian dan konflik tak disampaikan dalam menyebarkan nilai-nilai beragama.
"Jangan sampai berkembang narasi yang intoleran, narasi kebencian, narasi konflik dalam menyampaikan ajaran agama," kata dia.
(rzr/sur)