
Ma'ruf Amin: Terorisme Bemula dari Intoleran
CNN Indonesia | Senin, 24/02/2020 07:39 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyebut sikap dan pemikiran intoleran melahirkan sikap radikalisme dan bermuara pada tindakan terorisme yang mengganggu keamanan Indonesia
Hal itu ia katakan saat menghadiri acara ulang tahun Ikatan Pelajar Nahdhatul Ulama (IPNU) ke-66 di GOR Soemantri Brodjonegoro, Jakarta, Minggu (23/2)
"Karena itu kita tak boleh membiarkan cara berfikir dan bersikap intoleran, kemudian bisa melahirkan sikap radikalisme dan selanjutnya bisa menimbulkan lahirnya terorisme," kata Ma'ruf.
Lebih lanjut, Ma'ruf menyebut cara berfikir intoleran akan melahirkan fanatisme dan ego suatu kelompok. Menurutnya, fanatisme kelompok itu lekat dengan takfiri atau sebuah sikap yang gampang menuduh sesama muslim sebagai kafir.
"Artinya kelompok yang benar hanya golongan saja, yang lain tidak benar dan yang lain sesat bahkan yang lain kafir dan ini akan melahirkan kelompok takfirun," kata dia.
[Gambas:Video CNN]
Melihat persoalan itu, Mantan Rais Aam PBNU itu meminta agar semua pihak bisa mengawal agar pemikiran radikal tak berkembang di Indonesia. Hal itu bertujuan agar masyarakat Indonesia tetap rukun, damai dan tentram.
Ma'ruf pun lantas berharap agar semua pihak mau mengembangkan cara berfikir Islam yang toleran. Ia berharap narasi kebencian dan konflik tak disampaikan dalam menyebarkan nilai-nilai beragama.
"Jangan sampai berkembang narasi yang intoleran, narasi kebencian, narasi konflik dalam menyampaikan ajaran agama," kata dia.
(rzr/sur)
Hal itu ia katakan saat menghadiri acara ulang tahun Ikatan Pelajar Nahdhatul Ulama (IPNU) ke-66 di GOR Soemantri Brodjonegoro, Jakarta, Minggu (23/2)
"Karena itu kita tak boleh membiarkan cara berfikir dan bersikap intoleran, kemudian bisa melahirkan sikap radikalisme dan selanjutnya bisa menimbulkan lahirnya terorisme," kata Ma'ruf.
Lebih lanjut, Ma'ruf menyebut cara berfikir intoleran akan melahirkan fanatisme dan ego suatu kelompok. Menurutnya, fanatisme kelompok itu lekat dengan takfiri atau sebuah sikap yang gampang menuduh sesama muslim sebagai kafir.
"Artinya kelompok yang benar hanya golongan saja, yang lain tidak benar dan yang lain sesat bahkan yang lain kafir dan ini akan melahirkan kelompok takfirun," kata dia.
[Gambas:Video CNN]
Melihat persoalan itu, Mantan Rais Aam PBNU itu meminta agar semua pihak bisa mengawal agar pemikiran radikal tak berkembang di Indonesia. Hal itu bertujuan agar masyarakat Indonesia tetap rukun, damai dan tentram.
Ma'ruf pun lantas berharap agar semua pihak mau mengembangkan cara berfikir Islam yang toleran. Ia berharap narasi kebencian dan konflik tak disampaikan dalam menyebarkan nilai-nilai beragama.
"Jangan sampai berkembang narasi yang intoleran, narasi kebencian, narasi konflik dalam menyampaikan ajaran agama," kata dia.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
PKS Minta Jangan Ada yang Sinis pada RUU Ketahanan Keluarga
Kepuasan Publik Rendah, Kerja Ma'ruf Disebut Tak Terpublikasi
Peran Ma'ruf Belum Terlihat, PAN Anggap Wajar Publik Tak Puas
Ma'ruf Ingin Omnibus Law Digarap Lebih Cepat dari RUU KPK
PAN Tentukan Sikap Politik ke Jokowi-Ma'ruf di Kongres Kelima
LIHAT SEMUA
Berita Daerah Terbaru
LAINNYA DI DETIKNETWORK
TERPOPULER

TNI Baku Tembak dengan KKB di Intan Jaya, Satu Orang Tewas
Nasional • 1 jam yang lalu
PDIP Sebut Nurdin Abdullah Mengaku Tak Korupsi Usai OTT KPK
Nasional 4 jam yang lalu
Ketua Peradi Arman Hanis Jadi Pengacara Nurdin Abdullah
Nasional 50 menit yang lalu