Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut fasilitas untuk observasi pencegahan
virus corona terhadap 188 WNI ABK Kapal World Dream di
Pulau Sebaru Kecil lebih baik dari fasilitas observasi 238 WNI di Pulau Natuna beberapa waktu lalu. Fasilitas-fasilitas di Pulau Sebaru Kecil ini disiapkan agar para WNI merasa nyaman.
"Seperti yang sudah dilihat tadi di Pulau Sebaru ini lebih baik lah. Kalau sekarang ini tempat tidur ya kan, yang disekat-sekat, jadi jauh lebih nyaman dibandingkan dengan Natuna," kata Direktur Pengelolaan Logistik dan Perencanaan BNPB Rustian di Pulau Sebaru, Kamis (27/2).
Selain fasilitas tidur, di Pulau Sebaru juga akan dipasang tower Base Transceiver Station (BTS) dan Wi-Fi. Fasilitas itu dibangun untuk menguatkan jaringan komunikasi di Pulau Sebaru Kecil.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian disiagakan juga tenaga kesehatan mulai dari dokter hingga tenaga ahli di Pulau Sebaru Kecil selama masa observasi.
"Semua tenaga kesehatan juga sudah kita tempatkan di satu gedung," kata dia.
Pantauan
CNNIndonesia.com, di Pulau Sebaru terdapat empat bangunan yang digunakan sebagai tempat observasi bagi 188 WNI ABK Kapal World Dream. Tiga bangunan untuk peserta pria, dan satu bangunan lain buat peserta wanita.
Di dalam bangunan tersebut dilengkapi beberapa ruangan yang disekat-sekat. Di ruangan itu juga sudah dilengkapi dengan kasur dan pendingin ruangan atau AC.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto sebelumnya mengatakan kesiapan Pulau Sebaru Kecil sebagai tempat observasi terus dikebut. Hingga siang tadi,
persiapan sudah mencapai 85 persen.
Observasi pencegahan virus corona sendiri akan dimulai besok, Jumat (28/2), bertepatan dengan tibanya 188 WNI ABK Kapal World Dream yang diangkut menggunakan KRI Soeharso.
"Hari ini kita lembur, agar besok yang datang bisa langsung masuk kamar," kata dia saat meninjau Pulau Sebaru Kecil, Kamis (27/2).
 Salah satu fasilitas di Pulau Sebaru Kecil yang disiapkan untuk 188 WNI peserta observasi pencegahan virus corona. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay). |
Fasilitas TambahanSementara itu, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, perlu beberapa fasilitas tambahan yang disiapkan di Pulau Sebaru Kecil selama observasi 188 WNI tersebut. Salah satunya kipas angin.
"Ada beberapa hal yang perlu ditambahkan adalah (salah satunya) kipas angin," ujar Hadi usai meninjau kesiapan tempat observasi di Pulau Sebaru Kecil, Kamis (27/2).
[Gambas:Video CNN]Kata Hadi, kipas angin ini khususnya diperuntukkan bagi mereka yang tidak kuat dengan dinginnya AC.
"Jadi apabila mereka ada yang tidak bisa kena AC, masih ada kipas angin," lanjut dia.
Hadi menambahkan, fasilitas penguat sinyal, yakni BTS juga akan dipasang di Pulau Sebaru Kecil. Hal ini penting untuk mempermudah komunikasi 188 WNI jika diizinkan berhubungan dengan pihak keluarga mereka.
"Yang utama juga perlu pembuatan untuk BTS," ujarnya.
Sinyal ponsel di Pulau Sebaru Kecil ini terbilang sulit. Hanya di beberapa titik saja sinyal operator bisa ditangkap ponsel, itu pun lemah.
Hari ini Hadi bersama Kapolri Jenderal Idham Azis mengunjungi Pulau Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu. Mereka berangkat menggunakan KRI John Lie 358 dari Dermaga Jakarta International Container Terminal (JICT) pukul 08.00 WIB.
Ditemani kepala staf TNI tiga matra, mereka ke Pulau Sebaru Kecil untuk meninjau kesiapan pulau yang menjadi tempat observasi 188 WNI ABK Kapal World Dream tersebut.
(yoa/ndn/osc)