Dinkes Periksa Sampel Dahak 70 Pegawai RS Mitra Keluarga

CNN Indonesia
Rabu, 04 Mar 2020 21:07 WIB
Dinkes Depok melakukan tes SWAB untuk memeriksa cairan tenggorokan 70 pegawai RS Mitra Keluarga yang disebut pernah kontak dengan 2 pasien.
Kepala Dinkes Kota Depok Novarita. (CNN Indonesia/Thohirin).
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Novarita mengatakan pihaknya telah melakukan pemeriksaan SWAB untuk mengecek cairan tenggorokan atau dahak terhadap 70 tenaga medis Rumah Sakit Mitra Keluarga Depok, Jawa Barat untuk mengetahui ada tidaknya gejala mirip virus corona.

Tes SWAB dilakukan menyusul para pegawai RS Mitra Keluarga tersebut diduga telah menjalin kontak dengan dua pasien positif virus corona yang sebelumnya sempat memeriksakan diri di RS Mitra Keluarga Depok.

"Jadi sekarang ini sedang diproses untuk pengambilan sampel SWAB ya. Jadi, artinya kita ambil SWAB tenggorokan untuk yang menunjukkan gejala batuk pilek," kata Novarita di Kompleks Balai Kota Depok, Rabu (4/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tes SWAB adalah uji usap nasofaring dengan mengumpulkan cairan atau sampel dari bagian belakang hidung dan tenggorokan atau dahak pasien untuk diperiksa kumannya di laboratorium.


Novarita menjelaskan, tes SWAB yang dilakukan terhadap 70 tenaga medis yang kini berstatus Orang dalam Pengawasan (ODP) itu dilakukan untuk memastikan mereka tak memiliki gejala suspect corona.

Sebelumnya, pihak RS Mitra Keluarga Depok mereka sempat dirumahkan karena diduga telah menjalin kontak dengan dua pasien positif virus corona yang kini dirawat di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara.

[Gambas:Video CNN]

Sementara itu, Wali Kota Depok, Mohammad Idris menuturkan lima dari 70 tenaga medis RS Mitra dilaporkan sempat mengalami gejala flu. Namun itu tak mengindikasikan ke arah gejala virus corona.

"Ada lima orang memang flu, tapi masih flu yang tidak ada gejala-gejala corona tadi. Tapi flu biasa, tapi itu dalam pemantauan," kata Idris, Rabu (4/3).

Meski demikian Idris mengatakan, pihak rumah sakit masih melakukan pemantauan terhadap mereka. Pemantauan dilakukan dengan terus mengecek suhu badan mereka setiap hari.

"Suhu badannya di setiap hari, pagi sore, diterima selama 14 hari. Setelah itu mereka informasinya akan kembali bekerja," katanya.

Idris menambahkan, Pemkot Depok sejauh ini hanya menetapkan satu warganya yang berstatus Pasien dalam Pantauan (PDP). Pasien itu laki-laki yang merupakan asisten rumah tangga (ART) dua pasien positif virus corona. (thr/osc)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER