Khofifah Ajukan 200 Ribu Rapid Test Corona untuk Jatim

CNN Indonesia
Senin, 23 Mar 2020 01:24 WIB
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajukan permintaan 200 ribu alat rapid test virus corona untuk Jawa Timur.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) telah mengajukan pengadaan 200 ribu alat rapid test virus corona SARS-COV-2 penyebab penyakit Covid-19 kepada pemerintah pusat. 

Permintaan ini terkait dengan melonjaknya jumlah pasien positif virus Corona di Jawa Timur. Sehingga, dengan pengadaan alat tersebut, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berharap rapid test bisa segera terlaksana. 

"Kita mengajukan 200.000," kata Khofifah, di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Minggu (22/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mantan Menteri Sosial RI tersebut mengaku terus menjalin komunikasi dengan pemerintah pusat terkait pengadaan alat ini.

Ia mendengar ratusan ribu alat rapid test telah tiba di Jakarta. Khofifah pun berharap agar Jawa Timur bisa melakukan test cepat secara massal sesegera mungkin. 

"Kita sudah komunikasikan, kita sudah berkirim surat, mudah-mudahan. Karena saya mendengar sudah sampai di Jakarta, mudah-mudahan kita bisa segera mendapatkan rapid test," katanya. 

Sementara itu, Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Penanganan Corona Jatim sekaligus Direktur RSU dr Soetomo Surabaya, Dr Joni Wahyunandi mengatakan bahwa rapid test ini diprioritaskan untuk orang-orang yang berisiko tinggi. 

"Rapid test ini utamanya adalah untuk ODP (orang dalam pemantauan), kemudian orang tersebut ini adalah orang yang pernah berhubungan dengan orang yang positif," kata Joni. 

Menurut Joni, rapid test ini digunakan untuk melakukan screening terhadap orang berisiko tinggi. Hasil dari test ini nantinya akan menentukan langkah medis apa yang dilakukan selanjutnya. 

Ketika dalam screening yang dilakukan menunjukkan hasil seseorang positif, maka yang bersangkutan akan ditindaklanjuti dengan pemeriksaan melalui Polymerase Chain Reaction (PCR).

PCR adalah pemeriksaan dengan teknologi amplifikasi asam nukleat virus untuk mengetahui ada atau tidaknya virus dan untuk mengetahui genotipe virus.

"Rapid test itu ditujukan untuk screening, hasil yang negatif maupun yang positif harus ditindak lanjut, nanti kalau kita sudah bisa melakukan rapid test, kalau positif akan dianjurkan PCR. Kalau negatif akan diulang dua kali, untuk mengkonfirmasi, karena dia sudah pasti ada kontak dengan orang positif," katanya. 

[Gambas:Video CNN]

Sebelumnya, pemerintah melalui Juru Bicara khusus penanggulangan virus corona (Covid-19) Achmad Yurianto mengatakan telah menerima 150 ribu kit alat uji corona yang didatangkan dari China.

Hingga Minggu sore, alat tes corona itu masih di Pulau Natuna yang jadi lokasi transit pesawat TNI pengangkut alat medis tersebut. Setibanya di Jakarta, alat tes itu akan segera disalurkan ke seluruh wilayah.

Pemerintah dalam waktu dekat juga akan mendatangkan alat uji corona baru dalam jumlah yang besar. Pemerintah menargetkan untuk mendatangkan 1 juta alat uji corona. bisa didatangkan. (frd/eks)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER