Kendari, CNN Indonesia -- Satu pasien dalam pengawasan (PDP)
virus corona (covid-19) meninggal dunia di RSU Bahteramas
Kendari, Senin (23/3) sekira pukul 11.00 WITA.
Plt Direktur RSU Bahteramas Kendari dr Sjarif Subijakto mengatakan pasien dari Kendari berumur 34 tahun ini diisolasi di ruang khusus sejak tiga hari lalu.
Dokter ahli penyakit dalam sempat menanganinya, namun semalam kondisinya makin parah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada satu pasien PDP dirawat baru tiga hari rencana Dinkes mau ambil swab namun meninggal sekitar pukul 11 tadi," katanya, Senin (23/3).
Meski demikian, kata Sjarif, pasien ini belum diketahui positif corona atau tidak. Sebab, sampel baru diambil setelah pasien meninggal.
"Begitu meninggal langsung Dinas Kesehatan Provinsi ambil swab," jelasnya.
Ia menyebut, diduga pasien perempuan ini meninggal karena penyakit bronkopneumonia.
"Meninggal karena penyakit bawaan. Kurang khas (corona). Kalau khas (corona) pneumonia berat, sesak napas, ngap-ngapan," bebernya.
Insert Artikel - Waspada Virus Corona. (CNN Indonesia/Fajrian) |
Ia menyebut pasien ini tidak punya riwayat perjalanan ke luar negeri dan diduga transmisi lokal.
"Jauh ini (kontak dengan pasien corona)," ujarnya.
Ia menuturkan penanganan pasien dengan standar covid-19 meskipun belum dinyatakan positif corona.
"Hanya kendalanya satu, keluarganya tidak mau diantarkan ambulans. Tanda tangan dia. Kita cuma mengamankan mayat," katanya.
Soal risiko keluarga terinfeksi, pihak RS meminta untuk tanda tangan di atas kertas.
Sementara itu, juru bicara Satgas Covid-19 Sultra La Ode Rabiul Awal menyebut, ada tujuh pasien yang dirawat di rumah isolasi.
Tiga di antaranya dinyatakan positif corona, dua orang sudah dikirim sampelnya ke Jakarta sedangkan dua lainnya baru hari ini diambil sampel swabnya.
[Gambas:Video CNN] (pnd/pmg)