Jakarta, CNN Indonesia -- Palang Merah Indonesia (
PMI) menyatakan kekurangan pasokan stok darah dari para pendonor. Jumlah pendonor minim karena pemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan
social distancing untuk menekan penyebaran virus corona (Covid-19).
Wakil Kepala Unit Transfusi Darah PMI Provinsi DKI Jakarta Ni Ken Ritchie mengatakan jumlah pendonor menurun hingga 90 persen, dan mengakibatkan lonjakan jauh antara permintaan dan pendonor.
"Stoknya menurun, sejak kebijakan imbauan social distancing mulai 14 Maret, ada perbedaan jauh donor darah," terang Ni Ken saat dihubungi
CNNIndonesia.com, Kamis (26/3).
Kata Ni Ken, dalam sehari biasanya rata-rata 1.000 orang mendonorkan darahnya di DKI Jakarta. "Sekarang paling yang donor sukarela 100 sampai 200, variasi naik turun, turun 90 persen," tambahnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ni Ken mengaku saat ini pihaknya minim stok darah. Meski pasien terinfeksi virus corona tidak membutuhkan transfusi darah karena covid-19 menyerang sistem pernapasan, PMI selama ini turut menyediakan kebutuhan darah pasien rutin seperti penderita kelainan darah thalasemia dan hemofilia, orang dengan kelainan ginjal, dan beberapa pasien emergency.
"Kami mempertimbangkan kebutuhan pasien, biasanya dua kantong, (tapi sekarang) satu kantong, kami berikan secara bertahap," jelas Ni ken.
Selain itu, Ni Ken menyebut saat ini kondisi golongan darah yang paling sedikit stoknya adalah golongan darah A.
"Paling sering kosong, golongan A cukup memprihatinkan, karena yg membutuhkan banyak, yang donor enggak sebanding, dibanding golongan darah lain," terangnya.
[Gambas:Video CNN]Untuk itu, Ni Ken meminta kepada masyarakat untuk bersedia kembali melakukan donor darah di kantor PMI. Ia menegaskan jika telah memberlakukan protokol kesehatan yang sudah sesuai dengan imbauan social distancing.
"Kami terapkan social distancing pada antrian donor, antrian duduk, lift, pembersihan rutin untuk ruangan donor,
screening untuk pendonor di bawah suhu 37.5 dan formulir
self assessment yang tidak berisiko baru boleh donor," jelasnya.
(ugo/khr/ugo)