DIY Prioritaskan Rapid Test buat Petugas Medis Rawat PDP

CNN Indonesia
Minggu, 29 Mar 2020 02:53 WIB
Pemprov DIY akan memprioritaskan rapid test bagi tenaga kesehatan yang merawat Pasien Dalam Pengawasan (PDP) risiko infeksi virus corona (Covid-19).
Tugu yang menjadi ikon kota Yogyakarta. (iStock/Graphiqa-Stock)
Yogyakarta, CNN Indonesia -- Pemda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akan memprioritaskan rapid test bagi tenaga kesehatan yang  merawat  Pasien Dalam Pengawasan (PDP) risiko infeksi virus corona (Covid-19).

Wakil Sekretaris Gugus Tugas Penanganan Covid-19 DIY, Biwara Yuswantana mengatakan selain para petugas medis, rapid test juga diutamakan untuk kerabat dan warga yang secara intens melakukan kontak dengan PDP. 

"Pemerintah terus berupaya  menekan penyebaran  wabah Covid-19. Salah satu caranya dengan melakukan rapid test," ucap Biwara dalam jumpa pers di Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, Sabtu (28/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut Kepala BPBD DIY ini mengungkapkan, Pemda DIY telah menerima 6.000 Rapid Diagnose Test (RDT) test kit. Lalu, pada Sabtu lalu, pihaknya  kembali mendapat tambahan 14.400 RDT test kit dari pemerintah pusat.

Selain RDT, kata Biwara, Pemda DIY juga telah mendapatkan 1.000 Alat Pelindung Diri (APD). Juga, pada Sabtu, mendapatkan tambahan 4.000 APD yang dikirim melalui jalur darat.

Selanjutnya APD tersebut akan dibagikan kepada masing-masing rumah sakit rujukan, menyesuaikan dengan kebutuhan dan prioritas yang diidentifikasi oleh Dinas Kesehatan DIY 

"Stok APD dipastikan masih cukup sampai minggu ini," ujar Biwara.

Di satu sisi, ia mengatakan persediaan sarana medis seperti sarung tangan panjang dan masker N95 sudah menipis. Pemda DIY, kata dia, sedang melaksanan pengadaan untuk memenuhi kebutuhan sarana dan prasaranan layanan medis tersebut.

Selain itu, Biwara menjelaskan, percepatan pengembangan Rumah Sakit Harjo Lukito sebagai rujukan utama Covid-19 di DIY terus dilakukan.

Istri Almarhum Guru Besar UGM Diisolasi di RS

Di satu sisi, salah seorang profesor UGM berinisial AU dikabarkan tengah menjalani perawatan di ruang isolasi karena dinyatakan positif Covid-19. Namun, pihak RSUP Dr. Sardjito membantah kabar tersebut.

"Yang menyatakan positif untuk beliau itu hoaks," tegas Kepala Bagian Hukum dan Hubungan Masyarakat (Hukmas) RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta, Sabtu.

"Saat ini tidak ada hasil positif untuk beliau, dan kami juga tetap melakukan swab lagi terhadap beliau," imbuhnya.

[Gambas:Video CNN]
Sebelumnya, pada 24 Maret 2020 lalu, Pelaksana Harian (Plh) Direktur Utama RSUP Dr Sardjito Yogyakarta, Rukmono Siswihantono menyatakan berdasarkan hasil pemeriksaan, istri almarhum Prof ID tersebut dinyatakan negatif Covid-19. Almarhum suaminya diketahui meninggal sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang dinyatakan positif Corona.

Sementara untuk update data PDP di DIY per 28 Maret 2020, pukul 16.00 WIB, sebanyak 154 orang telah diperiksa. Dari jumlah tersebut, 40 orang dinyatakan negatif, 19 PDP sudah dinyatakan Covid-19 (sembuh: 1, meninggal dunia: 3), dan 95 PDP laina masih menunggu hasil lab (4 meninggal dunia).

(tri/kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER